Washington (ANTARA News) - Kubu Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS hampir melewati tujuan akhir pengesahan RUU Kesehatan yang akan menjadi perubahan kebijakan bidang kesehatan terbesar dalam empat dekade terakhir dan menciptakan kemenangan politik paling berarti bagi Presiden Barack Obama.

Kubu Demokrat mengungkapkan bahwa mereka mendapatkan 216 suara yang dibutuhkan untuk lolosnya RUU itu setelah Gedung Putih memenangkan dukungan para pemimpin Demokrat yang anti-aborsi dengan (ditukar) jaminan Obama yang akan menerbitkan Keputusan Presiden yang memperkuat larangan menggunakan penggunaan anggaran pemerintah untuk aborsi.

Reformasi kebijakan kesehatan yang menjadi prioritas utama kebijakan dalam negeri Obama itu kemudian melewati batu sandungan pertamanya setelah DPR menyetujui aturan dalam RUU itu dengan perbandingan 224 suara mendukung lawan 206 suara anti.

"RUU ini akan lolos. Kami akan melewati (kebutuhan suara) 216," kata anggota DPR Bart Stupak, pemimpin kelompok anti-aborsi kepada wartawan mengumumkan kesepakatannya dengan Gedung Putih.

Stupak, yang mengumumkan pernyataannya itu bersama enam orang anggota DPR lainnya yang anti-aborsi, menyatakan bahwa dia puas atas Kepres dari Obama yang akan menjadi regulasi bahwa larangan penggunaan anggaran pemerintah federal untuk aborsi tidak akan berubah dengan keluarnya UU Kesehatan.

"Sejak awal Presiden telah menyatakan bahwa reformasi asuransi ini tidak boleh menjadi forum yang menciptakan preseden legislasi yang berlarut-larut," kata Direktur Komunikasi Gedung Putih Dan Pfeiffer yang menyampaikan Kepres itu.

Kesepakatan ini keluar setelah dua hari negosiasi yang alot dengan Stupak dan kubu anggota DPR yang belum menentukan sikap (dalam RUU Kesehatan) di tengah kebutuhan 216 suara yang dibutuhkan DPR untuk mengesahkan RUU itu, melawan suara solid kubu Republik.

Legislasi ini akan menjadi perubahan yang paling menghanyutkan dalam sistem layanan kesehatan AS yang bernilai 2,5 triliun dolar AS pada beberapa dekade terakhir ini.

UU baru ini juga akan memperluas lingkup perlindungan kesehatan untuk jutaan orang yang tak berasuransi dan melarang perusahaan asuransi menolak menjamin sejumlah kasus kesehatan tertentu.

Anggota DPR Brian Baird mengatakan dia akan mengubah suara "tidak" kepada RUU itu yang dia gunakan November tahun lalu menjadi "ya", jika RUU itu didukung 2/3 suara. Dia adalah politisi Demokrat kesembilan yang mengumumkan bakal mengubah suaranya menjadi "ya" sejak pertengah pekan lalu.

DPR (Kongres) akan melangsungkan voting Minggu tengah malam ini (Senin pagi WIB) untuk mengesahkan RUU Kesehatan yang telah disetujui Senat itu.

Jika RUU itu disahkan, maka ini akan menjadi UU pertama yang ditandatangani Obama. RUU itu juga akan melewati voting demi revisi kedua yang dilakukan para anggota DPR dari kubu Demokrat.

Jika DPR menerima, maka RUU itu akan dikembalikan ke Senat, dan Senat memiliki waktu sampai minggu depan untuk meluluskannya, dan hanya dibutuhkan 100 anggota Senat agar RUU ini resmi menjadi UU.

Voting yang akan mengakhiri pertarungan ketat selama sembilan bulan dalam RUU ini, akan menciptakan perubahan terbesar dalam sistem pelayanan kesehatan sejak terbentuknya program kesehatan Medicare tahun 1965 oleh pemerintah AS, untuk kaum lanjut usia dan cacat.

RUU ini akan memperluas jangkaun jaminan kesehatan untuk 32 juta orang tak berasuransi, menjamin kesehatan 95 persen penduduk Amerika, dan mencegah praktik-praktik industri asuransi seperti menolak memberikan asuransi kepada warga yang memiliki penyakit yang tidak dilindungi asuransi.

UU itu juga mewajibkan warga AS memiliki asuransi kesehatan, memberi subsidi untuk membantu pembayaran asuransi dan menciptakan pertukaran yang diinisiasi negara di mana penerbit asuransi bisa membandingkan dan memperdagangkan rencana-rencana asuransi.

Kubu Republik mengkritik RUU itu sebagai rintangan besar terhadap industri kesehatan yang akan menaikkan beban usaha, meningkatkan defisit anggaran dan membuat pilihan-pilihan pasien berkurang.

Ratusan aktivis "Partai Teh" yang konservatif menggelar demonstrasi di Capitol Hill (Kongres), dengan mengibarkan bendera-bendera bertuliskan "Don't Tread on Me" dan meneriakkan "Bunuh RUU itu."

Banyak yang masuk ruang gedung Kongres, berkeliaraan di gang sempit di mana anggota DPR keluar masuk, dan mengganggu proses persidangan parlemen. (*)

Reuters/Jafar Sidik


Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010