Bandung (ANTARA News) - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Rudi Harsa Tanaya menegaskan wacana pilihan untuk berkoalisi dengan pemerintahan yang dipimpin SBY ataupun beroposisi merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh warga PDI Perjuangan dan tidak dijadikan sebuah perpecahan.
"Wacana koalisi ataupun oposisi jangan dijadikan perpecahan di tubuh partai justru hal ini harus dijadikan sebuah proses kedewasaan PDI Perjuangan khususnya dalam menghadapi 2014 mendatang ," ujar Rudi di Bandung, Minggu.
Dalam kongres April mendatang, lanjutnya, pembahasan terkait dua pilihan ini akan dikupas tuntas sehingga diharapkan hasil yang terbaik dapat menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai yang selalu membela kepentingan rakyat.
"Kita tidak harus berpikir hitam atau putih, mana yang paling benar, beroposisi atau berkoalisi namun yang paling penting menurut Jawa Barat adalah bagaimana partai "wong cilik" dapat membela kepentingan rakyat," tuturnya.
Tidak hanya itu, lanjut Rudi, program yang telah dan akan dilakukan PDI Perjuangan harus terasa oleh masyarakat Indonesia karena itu adalah tujuan utama partai.
"Sikap PDI Perjuangan dalam kasus Bank Century salah satu contoh dalam membela rakyat dan keputusan partai yang terbaik untuk membela rakyat kecil," tegasnya.
Munculnya wacana berkoalisi dengan pemerintahan berasal dari Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan, Taufik Kiemas sejak beberapa waktu lalu padahal sikap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri lebih pada sebagai penyeimbang kebijakan pemerintahan atau oposisi.
Rencananya pembahasan koalisi atau oposisi ini akan dilakukan di Kongres PDI Perjuangan pada April 2010 mendatang yang akan dihadiri oleh seluruh pengurus daerah se-Indonesia. (IP/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010