Jakarta (ANTARA) - Spons yang sudah dipakai hampir pasti mengandung segala jenis kuman dan beberapa di antaranya bisa menimbulkan bau tak sedap dan berpotensi membuat Anda sakit. Lalu bagaimana sebaiknya membersihkannya?
Pihak Laboratorium Keamanan dan Teknologi Pangan (ARS) Departemen Pertanian Amerika SErikat (USDA) menemukan dua metode untuk mendisinfeksi spons dapur dan membuatnya aman digunakan kembali, salah satunya dipanaskan di microwave.
"Pada dasarnya Anda melembapkannya. Pastikan spons basah lalu masukkan ke dalam microwave sebentar. Anda akan melihat uap keluar darinya. Panas adalah pahlawan di sini," kata Jennifer Quinlan, profesor di Departemen Ilmu Nutrisi Drexel University, seperti dilansir dari Insider, Sabtu.
Metode lainnya, memasukkan spons ke dalam mesin pencuci piring. Taruh spons ke rak paling atas dan nyalakan mesin pencuci piring.
Menurut USDA, kedua metode ini 99 persen efektif dalam membunuh bakteri yang ada di spons.
Jika tak ada microwave dan mesin pencuci piring, Anda bisa merebus air di atas kompor dan merendam spons di dalamnya.
Sebaliknya, Quinlan tak menyarankan Anda mencuci spons menggunakan air panas karena tidak cukup untuk menghilangkan kuman.
Dia juga tak merekomendasikan pengunaan pemutih. Menurut Quinlan, panas lebih efektif daripada pemutih. jika Anda mencoba memutihkan spons, pemutih tidak selalu berhasil menembus seluruh spons. Di sisi lain ada risiko zat ini tertinggal di dalam spons dan berpotensi masuk ke permukaan makanan.
Baca juga: Kapan harus ganti spons cuci piring?
Baca juga: Spons dapur jadi tempat sembunyi ratusan bakteri
Alasan harus cuci spons
Semua jenis kuman dapat membuat spons Anda berbau, atau lebih buruk. Sebuah studi tahun 2017 menemukan, bakteri fecal coliform bersembunyi yang 44 persennya terdapat di dapur, seringkali tinggal di spons dan serbet. Bakteri E. Coli ini tidak berbahaya, tetapi jenis tertentu dapat menyebabkan diare, kram, dan muntah.
Faktanya, sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang menemukan, spons dapur menempati ururan kedua dalam hal tingkat kontaminasi bakteri tertinggi di rumah.
Spons mungkin juga mengandung jenis bakteri lain seperti Staphylococcus aureus atau Campylobacter, yang juga bisa menyebabkan diare.
"Rekomendasi umumnya adalah melakukannya (mencuci spons) setiap hari," kata Quinlan.
Pada titik tertentu, Anda sebaiknya membuang spons dan dua minggu setelah pemakaian menjadi waktu yang direkomendasikan pakar keamanan pangan, Janilyn Hutchings.
"Menggantinya setidaknya setiap dua minggu akan mencegah penyebaran dan pertumbuhan bakteri yang membuat Anda sakit. Anda juga harus menggantinya jika sudah berbau dan bau ini tidak bisa menghilangkan," kata dia.
Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan, mencuci spons dapur tidak benar-benar membunuh bakteri. Anda mungkin lebih baik mengganti spons Anda setiap minggu daripada mencoba membersihkannya.
Baca juga: Kesalahan lazim saat memakai spons cuci piring
Baca juga: Berapa lama masa pakai aman barang-barang rumah tangga ini?
Baca juga: Botol baru dicuci, jangan langsung diisi air
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020