Peshawar, Pakistan (ANTARA News/AFP) - Serangan-serangan udara Minggu menewaskan 15 gerilyawan Taliban di wilayah baratlaut Pakistan, dimana militan memenggal tiga orang suku yang mereka tuduh sebagai mata-mata AS.

Dalam insiden terpisah, sebuah bom yang ditujukan pada pejabat polisi senior menewaskan tiga orang di provinsi Baluchistan, Pakistan baratdaya, dan sebuah bom lain merusak truk minyak yang mengangkut bahan bakar untuk pasukan NATO yang ditempatkan di negara tetangga, Afghanistan.

Lima militan tewas dalam serangan udara terhadap sebuah desa di distrik suku Orakzai, yang menjadi tempat persembunyian militan yang melarikan diri dari operasi militer di distrik suku Waziristan Selatan.

"Dua jet tempur melancarkan serangan udara terhadap tempat persembunyian militan di Ghiljo. Lima militan tewas," kata seorang pejabat paramiliter senior kepada AFP.

Dalam serangan udara kedua di Kurram, sebuah daerah suku yang lain, 10 militan tewas, kata pejabat itu dan kepala pemerintah daerah Fazal Qadir.

Di Waziristan Utara, daerah suku lain yang dikenal sebagai sarang Taliban, gerilyawan hari Minggu memenggal tiga orang suku yang mereka tuduh melakukan aksi mata-mata untuk pasukan AS yang ditempatkan di Afghanistan.

"Catatan yang ditemukan bersama mayat mereka mengatakan, orang-orang itu dibunuh karena melakukan mata-mata untuk AS," kata polisi suku Nisar Khan kepada AFP.

Militer Pakistan meluncurkan sejumlah ofensif terhadap militan di kawasan suku, yang menurut AS telah menjadi markas besar Al-Qaeda.

Kekerasan meningkat akhir-akhir ini di Pakistan meski pemerintah mengklaim telah berhasil mengatasi kekerasan di kawasan suku.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Beberapa analis juga telah memperingatkan bahwa Taliban dan sekutu mereka akan meningkatkan serangan terhadap pasukan keamanan di Bajaur dan kawasan suku lain lagi untuk mengalihkan fokus perhatian dari Waziristan Selatan.

Pasukan keamanan melakukan operasi besar-besaran terhadap militan muslim di Mohmand dan Bajaur pada Agustus 2008. Pada Februari 2009, militer menyatakan bahwa Bajaur bersih setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, namun kerusuhan terus berlangsung.

Menurut militer, lebih dari 1.500 militan tewas sejak mereka melancarkan ofensif di Bajaur pada awal Agustus 2008, termasuk komandan operasional Al-Qaeda di kawasan itu, Abu Saeed Al-Masri yang berkebangsaan Mesir.

Daerah itu juga dihantam serangan rudal yang hampir mengenai Zawahiri, orang kedua Osama bin Laden, pada Januari 2006.

Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas pemberontak terhadap pasukan internasional di Afghanistan. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010