Bogota (ANTARA News/Reuters) - Seorang pria bersenjata telah membunuh seorang wartawan Kolombia yang sebelumnya telah menerima ancaman dan melaporkan mengenai politisi yang memiliki hubungan dengan regu kematian militer, demikian polisi dan keluarga korban menyatakan Sabtu.
Clodomiro Castilla, redaktur majalah El Pulso da wartawan radio setempat, ditembak hingga tewas pada Jumat malam ketika ia sedang membaca buku di teras rumahnya di kota Monteria di bagian utara negara itu.
Perang internal beberrapa dasawarsa lamanya telah mereda setelah Presiden Alvaro Uribe mengirim tentara untuk merebut kembali beberapa daerah yang dikuasai pemberontak dan paramiliter. Tapi wartawan kadang-kadang masih diserang oleh kelompok bersenjata dan pedagang kokain.
"Ketika wartawan itu sedang duduk membaca buku di teras rumahnya, ia didekati oleh seoang pria bersenjata, yang menembaknya beberapa kali dan kemudian kabur naik sepeda motor," jelas Kolonel Pedro Angelo Franco, seorang komandan polisi negara bagian.
Keluarga wartawan itu menceritakan ia telah menerima ancaman kematian, tapi menolak tawaran perlindungan pemerintah.
Castilla, 49, tewas di negara bagian Cordoba, tempat pada 1980-an regu paramiliter dibentuk oleh para pemilik tanah untuk membela diri mereka dari pemberontak sayap kiri yang memerangi negara.
Beberapa anggota parlemen dan walikota dari kawasan itu telah dipenjarakan karena membuat perjanjian dengan milisi-milisi tidak sah untuk menjamin pemilihan mereka.
Para bekas komandan paramiliter mendemobilisasi petempur mereka setelah mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah Uribe. Tapi kelompok hak asasi manusia menyatakan sisa-sisa kelompok paramilier masih aktif dan menjalankan perdagangan narkoba.
Kolombia pernah dianggap sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan untuk bekerja. Lebih dari 100 wartawan telah dibunuh pada 1980-an dan 1990-an oleh sindikat kokain, pemberontak dan paramiliter.
(Uu.SYS/S008/B002/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010