Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya Timur hingga kini masih terus menyelidiki peristiwa terbaliknya perahu berukuran 7,5x2,5 meter di bawah jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) yang mengakibatkan satu orang tewas dan empat orang lainnya hilang.
Informasi yang dihimpun ANTARA menyebutkan bahwa perahu yang berisi 15 orang pemancing itu terbalik di bawah Jembatan Suramadu diduga karena buruknya cuaca ketika itu. Hujan yang disertai angin kencang yang tiba-tiba datang membuat gelombang laut menjadi tinggi.
Namun Kapolrestabes Surabaya Timur AKBP Samudi mengatakan, setelah memeriksa nahkoda perahu nelayan tersebut, ada indikasi selain faktor cuaca kecelakaan juga kemungkinan karena perahu kelebihan muatan.
"Dugaan sementara perahu adalah kelebihan penumpang. Jika benar, maka akan kami usut," katanya.
Menurut dia, jika nanti ditemukan adanya penumpang yang lebih kemampuan angkut perahu, maka nahkoda akan ditetapkan menjadi tersangka. Selain itu, kata dia, pihaknya juga memeriksa pada ukuran perahu tersebut.
"Kemampuan perahu bisa dihitung dengan besarnya perahu yang dinaiki para pemancing itu. Kalau dalam pemeriksaan nantinya, perahu over muatan berarti nahkoda harus bertanggungjawab," katanya.
Sementara itu, pemilik perahu Muhammad Muktar, warga Tambak Wedi Lama Surabaya membanta bahwa perahunya kelebihan muatan karena perahu tersebut sudah biasa digunakan untuk memancang saat hari libur.
Ia mengatakan, muatan sebanyak 15 orang tersebut tergolong lebih sedikit dibandingkan dengan akhir pekan pada umumnya yang mampu mengangkut 18 orang.
"Perahu saya sanggup memuat hingga 18 orang dewasa. Tidak benar kalau dikatakan perahu saya kelebihan muatan," katanya.
(A052/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010