bahan bakunya itu cukup dari petani lokalJakarta (ANTARA) - Gerakan Sosial Peduli Pangan Desa Kota dalam upaya memberikan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan di tengah pandemi COVID-19 konsisten menggunakan bahan baku dari petani lokal dengan kualitas terbaik.
"Kami menyiapkan masakan dari bahan yang memang relatif mudah didapatkan sehingga bahan bakunya itu cukup dari petani lokal," kata Project Manager Peduli Pangan Dede Rina dalam diskusi virtual dengan tema Peduli Pangan Series: World Food Day 2020 Get To Know Local and Traditional Food yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Secara umum, langkah tersebut akan membantu para petani dengan pembelian hasil panen mereka. Kemudian, dapat pula didistribusikan ke Dapur Peduli, Mitra Peduli dan Warteg Peduli yang membantu dalam pengolahan makanan dan mengatasi kesulitan pangan masyarakat yang membutuhkan terutama saat masa pandemi COVID-19.
Bahan-bahan pangan tersebut misalnya berbagai sayuran termasuk sawi dan kacang panjang. Kemudian untuk lauk, gerakan sosial ini memilih menu ayam.
Baca juga: Masakan tradisional Indonesia berpotensi sebagai kuliner internasional
Baca juga: IAAS Indonesia: Budaya pangan lokal beri kesempatan petani daerah
Selain menggunakan bahan baku yang relatif mudah didapat, para relawan juga mengolah makanan tersebut dengan cara yang relatif mudah. Misalnya untuk pengolahan ayam, kata dia, dianjurkan untuk menggunakan rempah-rempah tradisional Indonesia sehingga tercipta ayam bumbu kuning, ayam lengkuas dan sebagainya.
"Jadi masakannya yang mudah dimasak dan cepat, namun hasilnya tetap berkualitas dan bergizi," ujarnya.
Ia menyebutkan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, Gerakan Sosial Peduli Pangan Desa Kota membuat minimal 1.000 porsi makanan setiap hari dan diupayakan sudah selesai pukul 12.00 WIB. Sebab, ditargetkan untuk makan siang.
Secara umum, setiap harinya terdapat 20 relawan yang bekerja sama untuk memasak di empat titik dapur umum. Tenaga masak di tiap dapur umum tersebut bekerja dengan cara dan keahlian mereka masing-masing.
Menurut dia sejauh ini masakan yang dihasilkan bergizi dan proses memasak tersebut juga telah sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan oleh peduli pangan.
Baca juga: LIPI kembangkan pangan fungsional untuk penderita penyakit
Baca juga: Hari Pangan, Peneliti: Momentum evaluasi kebijakan ketahanan pangan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020