Jakarta (ANTARA News) - Kepedulian dalam pembangunan kependudukan dan program Keluarga Berencana (KB) tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Sahal Mahfudh (Kiai Sahal) didokumentasikan dalam Buku Keluarga Maslahah (kebaikan lahir dan batin) Terapan Fikih Sosial Kiai Sahal.
Buku Kai Sahal yang dtulis cendekiawan muda NU M Cholil Nafis, Lc, MA dan Abdullah Ubaid, Ssi diluncurkan di Jakarta, Sabtu sore, yang juga dihadiri Kai Sahal, Kepala BKKBN Sugiri Syarief dan mantan Kepala BKKBN Haryono Suyono, serta dimoderatori artis/mantan legislator Marisa Haque.
Cholil Nafis mengatakan, Kai Sahal dalah salah seorang tokoh NU yang kini menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Rais AM Syuriah PBNU yang sejak tahun 1975-an hingga saat ini aktif memasyrakatkan manfatnya program KB bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.
Sosialisasi program KB oleh Kai Sahal dilakukan di wilayah Indonesia melalui pendidikan dan ceramah di pondok pesantren, khususnsya di Jawa Tengah sehingga banyak warga menyebutkan sebagai "Kai KB".
Menurut Kia Sahal, kalau program KB sampai gagal berarti beban pemerintah akan semakin bertambah berat dan pembangunan yang selama ini telah cukup berhasil akan menjadi sia-sia dan kemaslahatan keluarga yang diidam-idamkan masyarakat tidak akan terwujud.
Untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga, Kiai Sahal mendirikan lembaga keuangan mikro yang menyokong usaha kecil dan menengah bagi masyarakat pedesaan, sedang di bidang kesehatan, Kia Sahal bersama isterinya Nyai Nafisah Sahal merintis rumah sakit yang membuka layanan khusus program KB.
Kiai Sahal konsern betul masalah kepndudukan karena akan dapat memperbaiki kualitas SDM Indonesia. Jumlah penduduk yang besar dan tidak berkualitas akan membawa kesulitan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.
"Meningkatkan kualitras SDM dalam jumlah kecil saja tidak mudah, palagi harus menanggung beban jumlah penduduk yang begitu besar," katanya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Syarief mengharapkan, peluncuran buku Keluarga Maslahah akan menjadi forum pendidikan bagi masyarakat agar pemikiran besar dari Kiai Sahal ini dapat membumi dan dapat diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, meningkatkan ketahanan keluarga dan kualitas bangsa.
Pakar kependudukan dan demografi telah memprediksi beberapa skenario yang terjadi pada 2015, yaitu pertama, jika setiap tahun peserta KB meningkat satu persen, penduduk Indonesia akan menjadi 237,8 juta jiwa.
Kedua, bila peserta KB tetap seperti saat ini, penduduk bertambah menjadi 255,5 juta jiwa, sedang ketiga, jika peserta KB menurun 0,5 persen per tahun, penduduk Indonesia menjadi 264,4 juta jiwa.
Sugiri juga mengharapkan, buku Keluarga Maslahah Kai Sahal akan dibaca generasi muda, sehingga mampu membangun kesadaranan masyarakat akan pentingnya membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera, melalui program KB.(Ant/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010