Gubernur mengatakan bahwa dia sudah menandatangani Surat Keputusan Gubernur mengenai penyediaan layanan tes cepat dan pemeriksaan spesimen usap gratis dan surat keputusan itu sudah mulai berlaku.
"Kemarin saya sudah panggil beberapa pihak, mulai dari pihak Universitas Nusa Cendana, untuk mulai hitung-hitung dan saya rasa kalau hanya rugi beberapa saja tidak apa-apalah," katanya saat meresmikan laboratorium biomolekuler hasil kerja sama Pemerintah Provinsi NTT dengan Universitas Nusa Cendana dan Forum Academia NTT di Kupang.
Ia mengatakan bahwa penyediaan layanan pemeriksaan gratis tersebut akan membantu masyarakat NTT, khususnya mereka yang akan melakukan perjalanan keluar daerah.
"Apalagi nanti Desember banyak pelajar yang akan kembali kuliah di luar NTT, tentu mereka membutuhkan banyak biaya, jadi kita tak ingin membebani mereka," katanya.
Gubernur mengatakan bahwa layanan pemeriksaan COVID-19 gratis tidak hanya disediakan bagi warga dengan kartu tanda penduduk NTT.
"Jika ada yang ke NTT, kalau mereka tidak mampu ya boleh saja mereka rapid test atau swab test gratis," katanya.
Gubernur mengapresiasi upaya Universitas Nusa Cendana Kupang melakukan riset dan mengubah klinik pratamanya menjadi laboratorium biomolekuler guna mendukung kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi penularan COVID-19.
Baca juga:
Pasien COVID-19 di NTT bertambah menjadi 572 orang
Terjadi lonjakan kasus baru COVID-19 di NTT
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020