Jerusalem (ANTARA News/AFP) - Demonstran Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di Tepi Barat dan Jerusalem selama protes antipermukiman Yahudi setelah Shalat Jumat.
Di Jerusalem Timur, yang dicaplok Israel, kerusuhan meletus di kamp pengungsi Palestina, Shuafat, tempat beberapa pemuda melemparkan batu ke arah polisi yang membalas dengan tembakan granat gas air mata.
Terjadi bentrokan di permukinan Issawiya di kota itu.
Sebagian bentrokan paling sengit terjadi di Qalandia, persimpangan utama antara Jerusalem dan kota Ramallah, tempat Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA) memiliki markasnya.
Staf di rumah sakit Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, mengatakan enam orang Palestina cedera dalam bentrokan itu, satu di antara mereka berada dalam kondisi kritis karena luka tembak di dada.
Qalandia, tempat Jerusalem Timur bertemu dengan wilayah PNA, dijaga di wilayah Israel oleh gabungan polisi, personil militer dan kontraktor sipil.
Wanita jurubicara militer mengatakan ia tidak tahu mengenai personil keamanan Israel melepaskan tembakan di sana. Jurubicara polisi Jerusalem belum dapat dimintai komentar pada Jumat malam, awal dari Hari Sabbath Yahudi.
Di kota Al-Khalil (Hebron) di Tepi Barat, sebanyak 300 pemrotes meneriakkan slogan "Ribuan syahid berpawai ke Jerusalem" dan beberapa di antara mereka melemparkan batu ke arah pasukan keamanan yang membalas dengan gas air mata.
Di Dir Nizam, dekat Ramallah, sebanyak 100 orang Palestina melemparkan batu ke arah personil militer Yahudi, dan membuat satu orang luka ringan, kata militer. Satu pernyataan militer mengatakan tiga tersangka pemrotes ditahan untuk "ditanyai".
Bentrokan serupa terjadi di Bilin dan Nilin, tempat protes mingguan Palestina guna menentang penghalang keamanan Israel di Tepi Barat.
Polisi juga berada dalam kondisi siaga penuh di dalam Jerusalem, tempat pihak berwenang sekali lagi menghalangi pria yang berusia di bawah 50 tahun masuk untuk Shalat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Jurubicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan shalat di kompleks itu berlangsung tanpa kejadian apa-apa dan suasana di Jerusalem pada umumnya tenang.
Suasana sudah tegang pekan ini, saat satu sinagog Abad XVII yang diperbaiki dibuka di bagian Yahudi di Kota Tua, hanya beberapa ratus meter dari kompleks tersebut.
Orang Palestina dan Muslim di seluruh dunia memandang proyek Israel di dekat Masjid Al-Aqsha --salah satu tempat suci bagi umat Muslim dan Yahudi-- sebagai serangan terhadap keutuhannya.
Pawai terbesar Jumat berlangsung di Jalur Gaza, tempat telah dikeluarkannya seruan protes oleh Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) --yang menguasai wilayah itu, dan oleh kelompok Jihad Islam.
Lebih dari 10.000 orang, di antara mereka terdapat 400 pegiat bertopeng dan bersenjata, berdemonstrasi di bagian tengah jalur tersebut dan sebanyak 2.000 orang lagi di kota kecil Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, kata seorang wartawan AFP. (C003/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010