Garut (ANTARA News) - Kemahiran beratraksi barongsay dan liong, yang menyemarakkan rangkaian peringatan hari jadi ke-198 kabupaten Garut, Jabar, 80 persen diantara para pemainnya anak-anak dari panti asuhan "PASI" Garut.
Mereka selama ini tergabung dalam sanggar seni "Srivijaya", yang diketuai Dede, dengan keunikan berupa seluruh kostum yang dikenakan para pemain dijahit sendiri oleh tangan terampil ibu asuh anak-anak panti, kata koordinator atraksi, Soni, Jumat.
Sementara itu, Dede mengungkapkan perekrutan anak-anak panti asuhan juga dimaksudkan agar mereka memiliki sarana berkreativitas serta menyalurkan energinya pada kegiatan yang positip.
Bahkan diharapkan pula, dengan kreativitas mereka bisa bisa menuai kepedulian para dermawan untuk ikut serta memberi beasiswa pendidikan formal, guna menunjang kelanjutan sekolah anak panti asuhan, katanya.
Dipihak lain panti asuhan "PASI" beralamat di Jl. Pasundan. 27, yang selama ini tercatat memiliki banyak prestasi, diantaranya pada bidang olahraga tenis meja dan tinju.
Sehingga nama Ade Holik, Lana Maulana serta Jajang Jamaludin, tidak asing lagi bagi para pemerhati tinju, mereka merupakan anak-anak PASI berprestasi pada bidang olahraga tinju.
Ungkapan senada dipastikan Ny. Darsih, salah satu pengurus panti asuhan yang menyatakan puluhan anak asuhnya tidak terdapat yang menjadi pengangguran, melainkan masing-masing memiliki kesibukan pada kegiatan-kegiatan positip, katanya.
(U.KR-HT/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010