Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsudin menyesalkan pengakuan mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen (Pol) Susno Duadji yang baru terungkap setelah yang bersangkutan tidak lagi menduduki jabatan itu.

"Jika pengakuan Susno itu benar, Muhammadiyah pasti akan mendukungnya. Tetapi kenapa baru sekarang ada pengakuan tersebut. Kenapa tidak dari dulu," kata Din usai menghadiri peresmian dimulainya renovasi Surau KH Ahmad Dahlan di Kauman, Kota Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pengakuan Susno yang menyebutkan banyak makelar kasus di kepolisian menunjukkan semakin banyak "borok" pemerintah yang belum terungkap, dan kondisi itu sangat memprihatinkan.

"Benar atau tidaknya, pimpinan kepolisian perlu menindaklanjuti terkait dengan pernyataan Susno tersebut, serta melakukan klarifikasi," katanya.

Ia mengatakan apabila benar di kepolisian banyak makelar kasus, itu akan menghambat reformasi birokrasi di Indonesia.

"Saya yakin kasus yang diungkap Susno tersebut merupakan `gunung es` dari jumlah yang lebih banyak lagi kasus serupa yang belum terungkap," katanya.

Oleh karena itu, Din berharap pemerintah dapat menyatukan kata dan perbuatan, atau tidak hanya menampilkan retorika di hadapan masyarakat.

Menurut dia, Muhammadiyah ikut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara ini.

"Selama pemerintah berbuat baik dan benar, Muhammadiyah akan mendukungnya. Tetapi jika pemerintah menyeleweng, maka Muhammadiyah juga tidak segan-segan melakukan fungsi kritiknya, dan siap menerima risiko apa pun," katanya.
(U.E013/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010