Lebak (ANTARA News) - Jaja alias Pura Sudarma (47), tersangka terorisme yang tewas dalam baku tembak dengan aparat Densus 88 di Aceh Besar, hari ini dimakamkan di kampung halamannya Desa Sajira Barat, Kabupaten Lebak, Banten.
Jenazah Jaja tiba di kampungnya pukul 16.10 WIB dengan menggunakan ambulans "Mitra Layanan Masyarakat" dari Rumah Sakit Polri Jakarta Timur dan tidak lama kemudian langsung dishalatkan di Masjid Baiturrahman tidak jauh dari kediaman rumah orangtuanya.
Jaja dimakamkan sekitar pukul 17.00 WIB di pemakaman keluarga dengan dihadiri ratusan simpatisan dan warga setempat.
Lokasi pemakaman tersangka terorisme itu bersebelahan dengan almarhum orangtuanya yakni M Yusuf dan Nuraeni.
Jenazah Jaja mendapat pengawalan juga pengamanan dari aparat kepolisian yang menggunakan pakaian preman maupun seragam dinas.
Jaja diduga kuat sebagai salah seorang anggota jaringan teroris kelompok Dulmatin alias Joko Pitono yang tewas dalam penyergapan di Ruko Multiplus, Pamulang, Tangerang, Banten.
Kapolres Lebak AKBP Widoni Pedri mengatakan, pemakaman Jaja yang lokasinya berjarak sekitar 400 meter dari kediaman rumah almarhum orangtuanya berjalan aman dan lancar serta tanpa ada gangguan.
Bahkan, pengamanan dan pengawalan jenazah Jaja melibatkan sebanyak 180 personel.
"Kami terus melakukan pemantauan dan pengamanan di kampung halaman Jaja sebagai tersangka terorisme dari kelompok gerakan Negara Islam Indonesia (NII)," katanya.
Jaja sebagai pemimpin wilayah Banten dan diduga membiaya aksi-aksi teror termasuk pelatihan militer di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Sementara itu, Bambang Sencaki, salah seorang kerabat Jaja, mengaku dirinya hanya pasrah melihat jenazah saudaranya itu karena semua manusia juga akan mengalami kematian.
(U.KR-MSR/R010/S206)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010