Jumlah konsultasi psikolog di aplikasi kami meningkat 7x lipat dibandingkan bulan April atau awal pandemi

Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 menimbulkan ketidakpastian yang berdampak pada masalah kesehatan mental yang terus meningkat, terlihat dari meningkatnya jumlah konsultasi psikolog di telemedis.

“Jumlah konsultasi psikolog di aplikasi kami meningkat 7x lipat dibandingkan bulan April atau awal pandemi," kata Danu Wicaksana, Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, dalam siaran resmi, Kamis.

Danu mengatakan, teknologi akan membantu menjangkau lebih banyak individu yang butuh bantuan tenaga profesional kesehatan mental cukup melalui gawai masing-masing.

Baca juga: Psikolog: Generasi "sandwich" rentan stres

Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) dan AXA Financial Indonesia meluncurkan program “Telekonsultasi Kesehatan Mental AXA” gratis untuk para pemegang polis asuransi AXA Financial Indonesia dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Peluncuran layanan ini diharapkan dapat turut memberikan solusi terhadap masalah kesehatan mental di Indonesia, yang menjadi kian penting dalam situasi pandemi COVID-19.

"Melalui kemitraan strategis kami dengan penyedia asuransi AXA Financial Indonesia, layanan telemedis Good Doctor dalam GrabHealth bisa menjadi “ruang yang aman” bagi mereka yang membutuhkan konsultasi kesehatan mental, karena layanan konsultasi kami tersedia 24/7 dan dapat langsung menghubungkan pengguna dan mitra psikolog klinis secara privat.”

Pada kemitraan ini, Good Doctor ditunjuk sebagai penyedia telemedis untuk menjawab pertanyaan kesehatan mental pengguna asuransi AXA Financial Indonesia. Pengguna asuransi bisa berkonsultasi tanpa batas dengan dokter umum dan berkonsultasi dengan psikolog dalam kurun waktu 3 bulan bebas biaya atau gratis sebanyak tiga kali.

Baca juga: Psikolog: Pandemi COVID-19 bikin warga jenuh tapi harus tetap waspada

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI)1 melakukan survei swa periksa psikologis yang diikuti oleh 4.010 responden dari seluruh Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa 65 persen dari responden mengaku memiliki kecemasan, 62 persen mengalami depresi, dan 80 persen menunjukkan gejala trauma psikologis yang disebabkan oleh pengalaman tidak menyenangkan terkait pandemi.

PDSKJI juga menyebut bahwa orang yang melakukan konsultasi kesehatan mental kerap mendapat stigma negatif, yang menyebabkan mereka tidak nyaman untuk mengecek kesehatan mental mereka. Padahal, gangguan mental ada banyak jenisnya, mulai dari depresi, gangguan kecemasan, hingga gangguan psikologis ringan dan kronis.

Dari segi ketersediaan tenaga psikolog, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) menyebutkan jumlah psikolog klinis yang tersebar di Indonesia saat ini hanya sebanyak 2.782 orang. Sebanyak 70 persen berada di pulau Jawa, 20 persen terkonsentrasi di Jakarta.

Artinya, hanya ada 1 psikolog untuk 90.000 orang di Indonesia, sementara standard yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 1 tenaga psikolog melayani 30.000 orang.

Baca juga: Psikolog sarankan tetap berpikir positif di tengah pandemi

Baca juga: Psikolog: Belajar via daring berpotensi munculkan stres pada anak

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020