Kemenangan itu mempunyai arti lebih untuk saya, yaitu sebagai suntikan rasa percaya diri dan semangat dalam mengatasi gangguan tidur yang sedang saya alami saat ini
Jakarta (ANTARA) - Bagi tunggal putri Fabienne Deprez, Denmark Open 2020 bukan hanya sekedar turnamen bulu tangkis, tetapi juga merupakan kesempatan untuk mengobati gangguan tidur yang baru-baru ini dia alami.
Sekitar dua bulan lalu, atlet berkewarganegaraan Jerman itu didiagnosis mengalami gangguan tidur (sleep apnea). Dia sulit bernafas ketika tidur di malam hari, sehingga tidak bisa istirahat maksimal setiap selesai latihan. Masa depannya sebagai pemain bulu tangkis pun terancam.
“Saya tidak bisa latihan maksimal selama dua bulan terakhir. Saya tidak bisa tidur setiap habis latihan dan saya mengantuk pada siang hari. Tubuh saya lelah karena tidak bisa tidur dan beristirahat,” kata Deprez dikutip dari laman BWF, Kamis.
Baca juga: Denmark Open, Eipe/Kjaer taklukkan unggulan keempat
Meski demikian, perempuan berusia 28 tahun itu mengaku senang ketika berhasil melewati babak pertama Denmark open 2020 dengan mengalahkan pemain asal Prancis Qi Xuefei dengan skor 21-15, 9-21, 24-22 pada Rabu (14/10).
“Kemenangan itu mempunyai arti lebih untuk saya, yaitu sebagai suntikan rasa percaya diri dan semangat dalam mengatasi gangguan tidur yang sedang saya alami saat ini. Dua bulan lalu, saya sempat berpikir untuk pensiun dari dunia bulu tangkis,” ujar Deprez.
Pada babak kedua Denmark Open, Deprez akan berhadapan dengan pebulu tangkis Kanada Michelle Li. Berkaitan dengan laga tersebut, dia mengaku hanya ingin bermain sebaik mungkin tanpa memikirkan menang atau kalah.
“Saya tidak mau memikirkan kalah atau menang. Pelatih hanya berpesan agar saya banyak tersenyum dan menikmati turnamen ini, apalagi setelah lama dihentikan akibat pandemi COVID-19. Secara fisik, tubuh saya lelah, tapi mental saya kuat karena tidak punya beban apa-apa,” ungkap Deprez.
Baca juga: Denmark Open, Chou Tien Chen sukses tundukkan Svendsen
Baca juga: Lalui babak pertama Denmark Open, Kidambi akui masih butuh penyesuaian
Baca juga: Carolina Marin bidik gelar juara Denmark Open 2020
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020