Moskow (ANTARA News) - Kuartet internasional untuk perdamaian Timur Tengah Jumat bertemu di Moskow untuk pertemuan penting di tengah ketegangan yang meningkat setelah pengumuman Israel tentang pembangunan rumah-rumah baru untuk pemukim Yahudi yang kontroversial..

Kuartet itu -- terdiri atas AS, PBB, Uni Eropa dan Rusia -- diperkirakan akan menekan Israel setelah pemungumannya mengenai pembangunan 1.600 rumah baru untuk pemukim Yahudi di Jerusalem Timur yang dicaplok, sebagaimana dikutip dari AFP.

Pengumuman Israel itu menyebabkan Palestina menghentikan pembicaraan perdamaian dan menimbulkan krisis terburuk dalam hubungan AS-Israel dalam beberapa tahun, dengan beberapa pejabat senior AS memperingatkan rencana tersebut membahayakan proses damai itu.

Mereka juga mengatakan waktu pengumuman itu menghina, karena terjadi ketika Wakil Presiden AS Joe Biden sedang mengunjungi kawasan tersebut.

Pertemuan di Moskow itu akan mencakup Sekjen PBB Ban Ki-moon, Menlu AS Hillary Clinton, Menlu Rusia Sergei Lavrov dan kepala kebijakan luar negeri EU Catherina Ashton.

Kunjungan Ashton terjadi satu hari setelah ia melakukan lawatan dengan seorang pejabat penting luar negeri ke Jalur Gaza.

Sebuah roket telah ditembakkan dari Jalur Gaza, Kamis, menewaskan seorang pekerja pertanian Thailand, yang tewas ketika roket itu menghantam sebuah "kibbut" beberapa kilometer dari perbatasan Gaza.

Israel Jumat pagi membalas dengan serangan udara di Gaza, tapi tidak ada laporan mengenai korban serius, menurut beberapa saksi mata dan pejabat keamanan Palestina.

Pertemuan Moskow akan "menunjukkan dukungan internasional" pada pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Palestina, jelas jurubicara Deplu AS Philip Crowley yang menyertai Hillary.

PM Israel Benjamin Netanyahu telah menelpon Hillary Clinton, Kamis malam, Crowley menambahkan.

"Mereka membicarakan sejumlah tindakan khusus yang mungkin akan diambil untuk memperbaiki suasana untuk kemajuan ke arah perdamaian."(S008/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010