Jakarta (ANTARA) - Kopi Tuli, kedai kopi yang didirikan dan dikelola oleh anak-anak muda tunarungu, bersama Education New Zealand dan Lincoln University menggelar kompetisi Ide Bisnis Wirausaha Indonesia (KIWI Challenge 2020) untuk para pelajar SMA dan sederajat, termasuk penyandang disabilitas, di kawasan Jabodetabek.
Lomba ide wirausaha yang menetapkan tema “Ide wirausaha sosial bidang pertanian” telah dibuka sejak 12 Oktober 2020 dan tanpa memungut biaya bagi pesertanya.
“Kami harap KIWI Challenge bisa menjadi platform inklusif untuk semua kalangan. Jadi, kami juga mengundang teman-teman penyandang disabilitas untuk mengikuti kompetisi ini,’’ kata Putri Santoso, co-founder Kopi Tuli, dalam siaran pers, Kamis.
Baca juga: C2live bantu kreator konten Indonesia jadi wirausaha mikro
Direktur Asia Timur Education New Zealand, Ben Burrowes, mengatakan bahwa Education New Zealand sangat antusias dalam penyelenggaraan KIWI Challenge 2020. “Sebagai perwakilan pemerintah New Zealand, kami berharap dapat membagikan pengetahuan yang kami miliki di bidang inovasi sekaligus menggerakkan jiwa wirausaha kepada para pelajar di Indonesia.”
Pemilihan tema KIWI Challenge 2020 merupakan upaya Education New Zealand untuk turut mendukung salah satu misi pemerintah Indonesia dalam meningkatkan minat anak muda di sektor pertanian. Kompetisi ini juga diharapkan dapat memotivasi generasi Z untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui skema wirausaha sosial.
“Sebagian besar program yang ada di Lincoln University fokus kepada keberlanjutan dan inovasi. Kami mempersiapkan para ahli yang bukan hanya fokus kepada bisnis mereka di bidang pertanian, melainkan juga peduli kepada lingkungan. Semoga kami bisa membagikan keunggulan New Zealand di bidang pertanian dan inovasi kepada para peserta,” kata Profesor Christopher Gan, direktur Master of Business Lincoln University.
Tahap final kompetisi ini akan berlangsung secara virtual pada 22 November mendatang. Para peserta nantinya akan bersaing untuk mendapatkan hadiah total senilai Rp10 juta serta hadiah paket kursus daring dari Lincoln University.
Setiap sekolah dapat mengirimkan maksimal dua tim, yang masing-masing terdiri dari tiga sampai lima orang peserta, serta seorang guru sebagai pendamping. Sebagai tahap awal, setiap tim diwajibkan untuk mengirimkan satu ide video wirausaha sosial berdurasi maksimal tiga menit yang belum pernah dilombakan sebelumnya.
Video tersebut menjelaskan ide produk/jasa dan dampak positif yang mereka harapkan. Selanjutnya, penyelenggara akan mengumumkan lima tim terbaik yang masuk ke tahap final pada awal November 2020. Sebelum bertanding di babak final, lima tim terbaik juga akan mendapatkan kelas entrepreneurship dan mentorship dari Lincoln University.
Di tahap final, peserta harus mempresentasikan idenya secara virtual di hadapan para juri yang nantinya akan memilih tiga pemenang utama serta dua kategori spesial, yakni: People’s Choice Award dan the Most Promising Young Entrepreneur Award.
Baca juga: Melawan diskriminasi lewat kopi
Baca juga: Penyandang disabilitas bangun perusahaan rintisan Kopi Tuli
Baca juga: Hemat waktu dengan sepatu-sandal
Pewarta: Suryanto
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020