"Kami sudah berupaya maksimal, tetapi dua kali laga di kandang hanya meraih poin dua dari target semula enam poin. Untuk bisa menang di dua laga di luar kandang melawan PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta, kami tentu butuh keajaiban," kata Manajer Persiku Kudus, M Ridwan, usai pertandingan.
Menurut dia, pemain Persiku memiliki peluang cukup banyak dibandigkan tamunya Persigo Gorontalo. "Tetapi, penyelesaian akhir yang kurang sempurna membuat peluang gagal membuahkan hasil," ujarnya.
Atas hasil buruk 1-1 yang diraih Persiku, M Ridwan meminta maaf kepada masyarakat Kudus.
"Saat ini, kami hanya bisa meminta maaf kepada suporter dan masyarakat Kudus karena tidak bisa mencapai hasil maksimal agar terhindar dari degradasi," ujarnya.
Pernyataan senada juga diungkapkan Asisten Pelatih Widhoro Hariyanto.
"Kami sudah berupaya maksimal, mencoba sejumlah strategi dengan stok pemain yang ada. Tetapi, dua kali laga di kandang berakhir dengan seri," katanya meski ia mengakui dua pertandingan kandang itu berpeluang menjauhkan Persiku dari zona degradasi.
"Peluang kami agar terhindar dari degradasi memang belum habis, mengingat masih menyisakan dua laga di luar kandang," ujarnya.
Untuk bisa meraih poin di luar kandang, pemain Persiku harus kerja keras mengingat di kandang saja sulit meraih kemenangan.
Dalam 18 kali pertandingan yang dijalani, Persiku hanya meraih poin 17 dari lima kali menang, dua kali seri, serta kalah 11 kali kalah.
Buruknya penampilan membuat Persiku tetap bertahan di nomor buncit klasmen Divisi Utama Grup III. Posisi PSS Sleman sedikit lebih baik dibandingkan Persiku karena dari 17 kali pertandingan, lima kali menang, tiga kali seri, dan kalah 9 kali dengan total poin 18.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010