Pekanbaru (ANTARA News) - Kepolisian Resort (Polres) Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, tengah mengusut teror berupa ancaman pemboman terhadap pesawat Riau Airlines rute Tanjung Pinang-Jakarta dari seorang lelaki melalui telefon, Selasa (16/3) lalu.
"Polisi setempat mulai mengusut dan mendalami kasus ancaman teror bom oleh suara seorang lelaki yang tak dikenal," ujar Direktur Utama Riau Airlines, Teguh Triyanto, di Pekanbaru, Kamis.
Sejak peristiwa ancaman teror itu terjadi, perwakilan Riau Airlines yang berada di Kota Tanjung Pinang telah berulang kali dimintai keterangan oleh polisi.
Sedikitnya tiga kali pimpinan perwakilan maskapai itu, Muhammad Suhardi, yang menjabat sebagai Station Manager, dimintai keterangan oleh Polsek atau pun Polres Tanjung Pinang.
Pihak kepolisian ingin mengetahui kronologis kejadian dari ketika proses check-in penumpang, boarding, hingga pesawat bernomor penerbangan RIU 196 yang membawa 54 itu lepas landas dari Bandara Haji Fisabilillah.
"Kita tidak berani menuduh kalau prilaku iseng ancaman bom itu berasal dari calon penumpang kita, namun biarlah proses hukum yang bicara siapa yang telah menebar ancaman teror itu," katanya.
Muhammad Suhardi mengatakan, ancaman bom tidak mengurangi minat masyarakat menggunakan jasa maskapai milik pemerintah daerah se-Sumatera itu.
"Hingga kini tidak ada penumpang yang membatalkan penerbangan, dan rata-rata tingkat isian penumpang kita sekitar 70 persen untuk semua rute dari Tanjung Pinang dalam setiap penerbangan," ujarnya.
Sedikitnya terdapat empat kali frekuensi penerbangan dari Kota Tanjung Pinang setiap hari dengan rute Tanjung Pinang-Jakarta, Tanjung Pinang-Pekanbaru, Tanjung Pinang-Natuna dan Tanjung Pinang-Palmatak.
Sebelumnya pesawat Riau Airlines jenis BAE Avro RJ 100 dengan kode registrasi PK-RAZ mendapat ancaman teror bom ketika dalam perjalanan dari Kota Tanjung Pinang menuju Jakarta.
Tim Gegana Brimob yang memeriksa barang-barang bawaan penumpang di bagasi dan seluruh bagian pesawat sesaat setelah tiba di Bandara Soekarno-Hatta tidak menemukan bukti dari ancaman itu.
Seluruh penumpang dinyatakan selamat.
(T.M046/B/H-KWR/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010