Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis diprediksi bergerak datar seiring potensi tertundanya kesepakatan atas stimulus lanjutan di Amerika Serikat (AS).

Pada pukul 9.43 WIB, rupiah bergerak stagnan di level Rp14.718 per dolar AS atau sama dengan penutupan hari sebelumnya.

"Isu stimulus AS mungkin memberikan tekanan untuk rupiah setelah Menteri Keuangan AS memberikan penegasan bahwa kesepakatan stimulus bakal terjadi setelah pemilu presiden karena banyak perbedaan yang belum disepakati," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Dolar jatuh dan euro terendah, tertekan memudarnya harapan stimulus AS

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga mewaspadai rencana demo buruh yang akan berlangsung selama sepekan ke depan

"Tapi di sisi lain aksi net buy asing di pasar saham Indonesia bisa membantu penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.

Ia menuturkan melihat faktor-faktor di atas, rupiah mungkin masih akan bergerak datar (sideway) di kisaran yang sama dengan Rabu (14/10) kemarin.

Baca juga: Menguat, dolar AS diperdagangkan pada paruh bawah 105 yen di Tokyo

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.750 per dolar AS.

Pada Rabu (14/10) lalu, rupiah ditutup menguat 7 poin atau 0,05 persen menjadi Rp14.718 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.725 per dolar AS.

Baca juga: Gubernur BI: Rupiah berpotensi menguat, ini indikatornya

Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka melemah 3,51 poin

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020