Jakarta (ANTARA News) - Banyaknya orang yang mengunduh musik dari Internet secara ilegal berdampak negatif terhadap ekonomi dan dapat menyebabkan lebih dari satu juta orang kehilangan pekerjaan pada 2015.
Studi oleh sebuah konsultan yang berbasis di Paris, Prancis, tentang pembajakan di Internet yang dirilis Rabu (17/3) menunjukkan bahwa 1,2 juta lapangan kerja di wilayah Uni Eropa (UE) akan hilang dalam lima tahun jika tidak ada tindakan lebih untuk mengurangi pengunduhan ilegal.
TERA Consultant, lembaga konsultan untuk kamar dagang internasional itu memusatkan risetnya pada pembajakan industri musik, film, televisi, dan piranti lunak di Eropa.
Industri-industri itu menghasilkan 860 miliar euro (771,9 miliar poundsterling) dan mempekerjakan 14,4 juta orang pada 2008.
Tetapi di tahun yang sama 10 miliar euro dan 186.000 orang kehilangan pekerjaan akibat pembajakan, demikian hasil riset tersebut.
Jika kecendrungan itu berlanjut, dan kelihatanya demikian, sementara tehnik pembajakan semakin canggih, maka 1,2 juta pekerjaan dan 240 miliar euro dari perekonomian Eropa akan lenyap pada 2015.
"Dalam waktu dekat dan bahkan pada 2010 ini, kami mengamati meningkatnya tingkat rata-rata transfer data (bandwidth) dan rata-rata penetrasi di Internet," kata Patrice Geoffron, seorang konsultan dari TERA .
Ia menambahkan bahwa pembajakan akan semakin meningkat,"Jika kita mengkombinasikan semua elemen itu, jelas sekali dampaknya tidak akan stabil jika dibandingkan dengan yang terjadi di 2008."
Derita Seniman
Musik, televisi, dan laman berisi video menjadi target utama pembajakan.
Konsumen menggunakan format peer-to-peer (P2P) untuk mengunduh lagu dan video ke laptop atau komputer pribadi mereka tanpa membayar sepeserpun.
Dengan cara seperti itu industri kreatif tidak mendapatkan keuntungan yang layak.
Pemusik, aktor, dan seniman menderita kerugian paling besar akibat pengunduhan tidak terbatas itu.
Agnete Haaland, presiden Federasi Aktor-Aktor Internasional, percaya konsumen perlu disadarkan akan bahaya ekonomi dan sosial dari kegiatan ilegal mereka.
"Kita harus mengubah dunia pembajakan," kata perempuan itu Rabu (17/3).
"Bagi saya pembajakan adalah sesuatu yang berani, mengingatkan akan Johnny Depp.
Kita semua ingin seperti Johnny Deep. Tetapi kita sedang berbicara tentang aksi
kriminal. Tentang betapa tidak mungkinnya mencari nafkah karena apa yang Anda
kerjakan," jelasnya panjang.
Haaland dan kelompoknya mendukung riset tersebut dan mengatakan bahwa salah satu
cara terbaik untuk melawan adalah dengan mempertegas Undang-Undang UE untuk
memperkuat penegakan hukum melawan pembajakan.
"Uni Eropa seharusnya memimpin langkah dan mengisi kesenjangan di dalam badan hukum," tegasnya.
"Konsumen harus mengerti bahwa tidak ada lagi yang bisa dinikmati jika semakin susah untuk mencari nafkah," paparnya lagi.
Marrielle Gallo, anggota Parlemen Eropa yang sedang memperjuangkan pengetatan hukum mengenai hak intelektual mengatakan bahwa laporan itu menunjukan besarnya kerugian yang akan menerpa industri tersebut.
Tetapi ia juga mengingatkan akan sangar sulit untuk memperjuangkan hukum yang lebih ketat karena adanya penolakan dari beberapa kelompok parlemen.
(Ber/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010