Washington (ANTARA News) - Presiden Barrack Obama mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan "sanksi-sanksi agresif" untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir yang berpotensi menimbulkan perlombaan nuklir di Timur Tengah.

Pada awal masa jabatannya sebagai presiden, Obama telah menetapkan dialog dengan Iran sebagai landasan kebijakan luar negeri pemerintahannya. Kini, dia mengatakan ia telah berhasil mengajak masyarakat internasional untuk mengisolasi Teheran.

"Seperti yang sudah kita lihat, pemerintah Iran lebih tertarik untuk mencegah rakyat mereka belajar demokrasi dan hak asasi manusia daripada mencoba untuk memecahkan masalah ini secara diplomatis," kata Obama dalam sebuah wawancara dalam acara Special Report dengan Bret Baier di Fox News Channel, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Itulah sebabnya kami melanjutkan sanksi-sanksi agresif. Kami akan tetap berusaha," kata Obama.

Iran menyangkal sedang berusaha membuat bom nuklir dan mengatakan program nuklir itu ditujukan untuk sumber tenaga listrik.

Obama mengatakan bahwa mencegah Iran memperoleh senjata nuklir merupakan prioritas terbesar pemerintahannya.

"Itu merupakan masalah yang berat. Tetapi, masalah yang harus kita pecahkan karena bila Iran mendapat senjata nuklir kemudian anda mungkin dapat melihat perlombaan senjata di seluruh kawasan Timur Tengah dan akan sangat berbahaya bagi kepentingan keamanan nasional," kata dia.Pejabat AS mengatakan perkembangan senjata nuklir Iran telah melambat. (ENY/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010