Padang, (ANTARA) - Sekretaris Komisi V DPRD Sumatera Barat Syahrul Furqon meminta Gubernur Sumbar Irwan Prayitno tegas menyikapi persoalan yang ada di Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) yang mencoret secara sepihak Yunia Safitri sebagai peserta Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVIII 2020.
"Gubernur harus tegas karena diduga tindak semena-mena karena tidak meluluskan Yunia Safitri yang merupakan juara 1 MTQ tingkat Provinsi cabang tilawah remaja putri," kata dia di Padang, Rabu.
Menurut dia yang dilakukan LPTQ adalah hal yang serius dan ini zalim karena mencoret juara 1 MTQ Sumbar dan meluluskan juara 2.
"Diduga pelatih ini menginginkan muridnya yang lolos sebagai peserta. Ini kan tidak benar," kata dia.
Baca juga: Legislator dorong pelaksanaan MTQ Nasional di Sumbar secara virtual
Baca juga: Publikasi MTQ Nasional XXVIII diluncurkan secara virtual
Ia mengatakan dalam melakukan penjaringan anggota kafilah sebaiknya menggunakan pelatih independen sehingga yang berhasil lolos adalah yang terbaik bukan karena ada ikatan kekerabatan atau lainnya.
"Saya meminta Ketua LPTQ ini dipecat karena tidak becus dalam menjalankan tugas," kata dia
Ia mengatakan banyak persoalan yang terjadi di LPTQ ini apalagi pergelaran MTQ Nasional akan digelar di Sumbar pada November mendatang dan Sumbar menjadi tuan rumah
"Ini kan jadi tau setelah ada yang melapor dan yang tidak melapor juga banyak," kata dia.
Sebelumnya kafilah cabang tilawatil remaja puteri Yunia Safitri dari Kabupaten Dharmasraya tersingkir secara mendadak dari daftar peserta MTQ Nasional ke XXVIII 2020 dan tidak dipanggil mengikuti pemusatan latihan tahap kedua.
Yunia Safitri merupakan juara satu MTQ Sumatera Barat tahun 2019 cabang tilawah remaja putri.
Menurut informasi sebelumnya, yang akan dikirimkan ke tingkat Nasional adalah yang ada namanya dalam daftar TC tahap 2 pada tanggal 2 sampai 9 Oktober 2020.*
Baca juga: Seorang kafilah Agam positif COVID-19 saat seleksi MTQ
Baca juga: Gubernur: MTQ Nasional Sumbar tetap ada penonton, tapi dibatasi
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020