Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RusmanHeriawan mengatakan, ada tambahan inflasi sebesar 0,36 persen darikenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) apabila diberlakukan per Julimendatang.
"Saya sudah katakan kalau yang kita lihat segera perJuli naik dan merata naik semua, kira-kira akan ada tambahan inflasisebesar 0,36 persen," ujarnya seusai rapat koordinasi ketahanan pangandi Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu malam.
Menurut dia, penghitungan tersebut berdasarkan rencana kenaikan TDLsebesar 15 persen dikalikan dengan bobot dampak langsung (directimpact) inflasi TDL sebesar 2,4 persen.
Ia menambahkan, agar pemerintah mewaspadai dampak tidak langsung darikenaikan TDL dengan adanya kemungkinan naiknya harga pada barang danjasa terutama pada sektor pertanian dan perdagangan.
"Kita berharap jangan sampai dampak tak langsung dari kenaikan TDLmenjadi liar sehingga dengan kenaikan tersebut akan ramai menaikanbarang dan jasa, ini salah kaprah, dengan kenaikan 15 persen untuk dipertanian dan perdagangan, komponen energi dari TDL masih kecil," ujarRusman.
Kalaupun ada sektor yang sangat berpengaruh dengan naiknya TDL, Rusmanmelanjutkan, berada pada sektor industri karena dapat menyebabkankenaikan ongkos produksi.
Rusman tidak mengetahui, pemerintah dengan menaikkan asumsi makro untukinflasi sebesar 5,7 persen dari sebelumnya 5,0 persen telahmempertimbangkan adanya kenaikan TDL atau tidak, namun apabila tidak,tentunya asumsi tersebut harus melihat potensi penambahan inflasisebesar 0,36 persen
"Dampak langsung bisa diperhitungkan kira-kira 0,36 persen dariprediksi sekarang tapi pertanyaan selanjutnya apakah prediksi tersebutsudah memperkirakan kenaikan TDL atau tidak. Kalau sudah, 5,7 persensudah bisa terjadi tapi kalau diluar itu harus ada tambahan 0,36persen," ujarnya.
Ia berharap ketika TDL dinaikan tidak ada sektor barang dan jasa yangmengambil kesempatan untuk ikut menaikkan harga, karena apabila haltersebut dilakukan dapat membuat inflasi semakin memburuk
"Kadang-kadang banyak yang mengambil kesempatan dalam kesempitan, itumenjadikan inflasi kita lebih buruk apabila dilakukan," ujar Rusman.(S034/K004
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010