"Sesuai dengan arahan Menteri Sosial Juliari P. Batubara agar BSB tuntas 100 persen di akhir bulan Oktober, seluruh pihak baik Pemerintah Pusat dan Daerah, Perum Bulog, Transporter dalam hal ini BGR Logistics dan DNR, juga SDM Program Keluarga Hsrapan (PKH) perlu untuk koordinasi percepatan penyaluran bantuan agar sampai diterima masyarakat," kata Dirjen Dayasos Edi Suharto Rapat Evaluasi dan Percepatan Penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) tahun 2020 di Jakarta, Rabu.
BSB disalurkan kepada 10 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM PKH) dengan besaran 15kg/bulan/KPM selama tiga bulan yaitu Agustus-Oktober 2020. Bantuan ini bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran KPM PKH selama pandemi Covid-19.
Realisasi BSB tertinggi berada di Provinsi Bali sebesar 99 persen. Namun terdapat beberapa provinsi yang realisasi penyaluran di bawah 50 persen di antaranya Kalimantan Tengah 46 persen dan Papua 45 persen.
Edi mengakui terdapat beberapa kendala dalam penyaluran BSB, diantaranya seperti kondisi geografis dan sinkronasi data.
"Melalui sinergi ini, kita pasti bisa menyalurkan realisasi BSB hingga 100 persen pada akhir Oktober," tegas Edi.
Sementara itu, Direktur Operasional dan pelayanan publik Perum Bulog Triyana mengatakan, pihaknya telah menyediakan beras untuk alokasi tiga bulan di seluruh wilayah Indonesia.
"Dari diskusi kami dengan transporter, sisanya yaitu 150.000 ton, Insha Allah akan tersalurkan sebelum akhir bulan ini," ungkap Triyana.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2020