Paris (ANTARA News/AFP) - Paris Club dari 19 negara-negara kreditor, Rabu mengatakan, membatalkan semua utang Afghanistan kepada anggotanya, lebih dari satu miliar dolar AS, setelah Kabul berkomitmen untuk memerangi kemiskinan.
Kelompok informal dari negara-negara industri itu mengatakan dalam sebuah pernyataannya, menghapus 585 juta dolar utang dalam basis bilateral dan sukarela setelah pemerintah Afghanistan bersumpah untuk mengalokasikan sumber daya yang dibebaskan untuk memerangi kemiskinan.
Paris Club mengatakan juga memutuskan untuk membatalkan tambahan 441 juta dolar yang merepresentasikan pangsa klub dari sebuah inisiatif IMF dan Bank Dunia yang memberikan pinjaman bunga rendah kepada negara-negara termiskin dunia.
Sebanyak 1,026 miliar dolar utang diampuni oleh Paris Club mewakili sekitar setengah utang publik eksternal Afghanistan Maret 2009, atau 2,104 miliar dolar, kata kelompok.
"Para kreditor Paris Club menyambut tekad Republik Islam Afghanistan untuk mengimplementasikan sebuah strategi pengurangan kemiskinan komprehensif dan sebuah program ekonomi ambisius memberikan dasar bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutand alam konteks lingkungan ekonomi global yang sulit," kelompok mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Menteri Keuangan Afghanistan Omar Zakhilwal memimpin delegasi pemerintahannya pada pertemuan restrukturisasi utang dengan Paris Club. Wakil Amerika Serikat, Rusia dan Jerman berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut.
Kelompok mengatakan mereka setuju untuk membatalkan utang Afghanistan setelah perang merobek negara itu mencapai "titik penyelesaian" di bawah nisiatif IMF dan Bank Dunia untuk negara-negara miskin berutang banyak (HIPC) yang mengharuskan peserta untuk mengambil langkah-langkah mengurangi kemiskinan dalam rangka memenuhi syarat untuk mendekati bunga pinjaman nol persen.
Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional mengatakan pada Januari bahwa Afghanistan telah melakukan "sejumlah reformasi penting" untuk mencapai titik penyelesaian Inisiatif HIPC.
Reformasi termasuk langkah-langkah untuk mulai melaksanakan strategi pembangunan nasional, menjaga lingkungan ekonomi makro yang stabil dan meningkatkan manajemen utang, kata mereka.
Otoritas Afghanistan juga membuat kemajuan dalam pengelolaan keuangan publik, reformasi sektor pertambangan, dan transparansi dan akuntabilitas di bidang kesehatan dan pelayanan pendidikan, kata lembaga-lembaga keuangan internasional. (A026/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010