TKW bernama Ici binti Asmar (25) tersebut pulang ke kampung halamannya di Dusun Krajan, Desa Bolang, Kecamatan Tirtajaya, Karawang pada Selasa (16/3).
"Saya prihatin atas penderitaan yang dialami Ici di luar negeri. Menurut ceritanya, Ici seringkali mendapat penderitaan dari majikannya di Suriah. Saya tidak menerima adik saya diperlakukan seperti itu," kata kakak korban, Lilis, di Karawang, Rabu.
Ici kini lebih banyak diam dan saat diajak bicara, pembicaraannya banyak yang tidak menyambung atau melantur.
Lilis mengatakan, dari cerita yang disampaikan kepada keluarga, hampir setiap hari Ici diperlakukan kasar oleh majikannya, seperti dibenturkan kepalanya ke dinding, dipukuli sejumlah bagian tubuhnya, hingga hampir diperkosa majikannya.
"Majikannya melakukan tindakan kasar kepada Ici dengan alasan pekerjaan rumah yang dilakukan Ici itu tidak beres," katanya.
Dikatakannya, selain tindakan kasar dari majikan, Ici yang berangkat ke Suriah untuk menjadi TKW melalui perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) PT Adi Santa tidak mendapat gaji yang layak. Selama empat tahun bekerja, Ici hanya menerima gaji sebesar Rp3 juta.
Ici berangkat menjadi TKW pada 7 Juli 2005 melalui PJTKI PT Adi Santa dan pulang ke kampung halamannya pada Selasa (16/3) atas permintaan keluarga.
"Pihak keluarga meminta Ici segera pulang setelah mendengar kabar, Ici selalu mendapatkan penderitaan dari majikannya selama bekerja di Suriah, dan tidak dibayarkan gajinya," kata Lilis. (KR-MAK/A038)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
