Pekanbaru (ANTARA News) - Ancaman teror bom pria tak dikenal yang ditujukan kepada pesawat Riau Airlines dengan nomor penerbangan RIU 196 yang membawa 54 penumpang ketika dalam perjalanan dari Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, menuju Jakarta, Selasa sore (16/3), tidak terbukti.
"Setelah dilakukan penyisiran kondisi pesawat `clear`, dan ancaman teror bom kepada pesawat kami tidak terbukti," jelas Direktur Utama Riau Airlines, Teguh Triyanto, melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa malam.
Teguh yang menyaksikan langsung penyisiran tim Gegana Brimob terhadap pesawat Riau Airlines jenis BAe Avro RJ 100 dengan kode registrasi PK-RAZ yang mendapat ancaman teror bom, mengatakan, setidaknya tim penjinak bahan peledak (jihandak) melakukan penyisiran selama dua jam.
Penyisiran yang dilakukan tidak hanya terhadap barang bagasi bawaan penumpang, tetapi juga pada seluruh bagian ruang atau celah pesawat yang dimulai pukul 18.00 WIB dan berakhir pukul 20.00 WIB.
"Tim jihandak tidak menemukan barang atau benda yang mencurigakan seperti ancaman yang diperoleh oleh staf kami sesaat setelah pesawat Riau Airlines lepas landas dari Tanjung Pinang," katanya.
Dengan tidak terbuktinya ancaman teror bom itu, maka pesawat yang tadinya diparkir jauh dari terminal penumpang dengan posisi WC 2 Bandara Soekarno Hatta, dikembalikan parkir di posisi semestinya.
"Pesawat sudah diparkir di posisi semestinya dan esok pesawat itu kembali dioperasikan kembali pada rute penerbangan Jakarta-Tanjung Pinang-Natuna," katanya lagi.
Sebelumnya setelah lima menit pesawat Riau Airlines lepas landas dari Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, staf penjualan tiket di konter Riau Airlines Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan ancaman bom melalui sambungan telepon dari suara seorang lelaki.
Setelah diterima kantor pusat Riau Airlines di Pekanbaru, informasi itu kemudian disampaikan langsung ke pilot pesawat yang dipiloti Kapt Mahmuddin Abu Bakar dan copilot Kapt M Atik Amin melalui percakapan radio.
Namun karena pesawat telah melewati wilayah udara Pangkal Pinang, Bangka Belitung, pilot memutuskan untuk langsung menerbangkan pesawat ke bandara tujuan dan mendarat di Cengkareng pukul 17.00 WIB dan diparkir jauh dari terminal penumpang untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Puluhan penumpang juga diminta turun dengan tanpa membawa barang bagasi dengan alasan keselamatan hingga tim jihandak setempat melakukan penyisiran terhadap pesawat.
(T.M046/R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010