Sekretaris Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kabupaten Bogor, Suhandri menyebutkan longsor terjadi sekitar pukul 16.30 WIB.
"Sekitar pukul 16.30 WIB, ada empat orang meninggal dan tujuh orang luka-luka tertimbun longsor sampah," ujarnya saat dihubungi ANTARA, Selasa sore.
Suhandri menyebutkan, saat ini pihaknya belum dapat mengidentifikasi korban karena baru selesai dilakukan proses evakuasi.
Longsor sampah disebabkan hujan yang mengguyur kawasan Bogor sejak Selasa pagi. Suhandri mengatakan hujan yang turun sangat lebat.
Ia mengatakan korban yang meninggal adalah pemulung yang biasa melakukan aktivitas di TPA. Saat ini keempat korban sudah dievakuasi sedangkan tujuh lainnya sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh warga dan Tagana.
Lokasi longsor yang terjadi tidak jauh dengan lokasi longsor pertama yang terjadi pada Sabtu (19/2) yang menimbun empat hektare sawah penduduk.
Saat ini Tagana telah menurunkan dua regu anggota, satu regu terdiri atas 20 orang.
"Kita khawatirkan ada longsor susulan maka jumlah personil yang kita turunkan lebih banyak," ucapnya.
Tagana bergerak melakukan evakuasi, pengkajian dan penyaluran bantuan bagi korban.
Hingga kini, hujan masih mengguyur wilayah Kabupaten Bogor. Suhandri mengatakan ini sudah yang kedua kalinya longsor terjadi dan untuk pertama kalinya terjadi korban jiwa.
Sementara itu, Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Tomex Koeniawan mengatakan penyebab longsor bukan hanya karena hujan, tapi juga beton penyangga sampah yang ambruk sehingga menimpa pemulung yang sedang memungut sampah.
"Longsor semata-mata tidak disebabkan oleh hujan saja, tapi daya tampung dan konstruksi beton yang tidak seimbang, sehingga menyebabkan ambruk," ujarnya.
(T.KR-LR /R009)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010