"Kita sudah siapkan pasukan khusus. Jika kepolisian membutuhkan, kita siap. Namun, hingga kini kepolisian belum minta," kata Pangdam di Mapolsek Leupung, Kabupaten Aceh Besar, Selasa.
Pangdam Hambali berada di Leupung, mendampingi Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, saat meninjau lokasi baku tembak antara polisi dengan kawanan yang diduga teroris, Jumat (12/3).
Dalam baku tembak itu, dua tersangka teroris tewas dan delapan orang lainnya ditahan. Para teroris tersebut berupaya menerobos razia aparat keamanan saat mereka menumpangi minibus umum L-300 dengan tujuan pantai barat Aceh.
Hambali menambahkan, TNI dan kepolisian terus berkoordinasi dan bekerja sama mengejar keberadaan kelompok radikal bersenjata tersebut di Aceh.
"Penangkapan kelompok tersebut di Leupung berdasarkan informasi intelijen TNI," ungkap Hambali.
Sementara, Kapolri Bambang Hendarso Danuri memberi apresiasi kepada bawahannya maupun komandan dan anggota Komando Resor Militer (Koramil) Leupung karena tanggap menyikapi informasi keberadaan kelompok yang paling dicari tersebut.
"Personel Polri maupun TNI yang bertugas di Leupung ini pantas diberi apresiasi karena telah memberikan prestasi terbaik terkait dengan kelompok Jakarta ini yang termasuk DPO pelaku serangkaian bom bunuh diri di Indonesia," kata Kapolri.
Operasi mengejar kelompok diduga teroris di Aceh sudah berlangsung tiga pekan lalu dengan korban enam orang tewas, tiga dari kepolisian dan tiga lainnya diklaim anggota kelompok tersebut. Sementara, anggota kelompok teroris yang ditangkap sekitar 24 orang.
(T.KR-IRWZ00/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010