Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsudin, bersedia dicalonkan lagi sebagai ketua umum dalam Muktamar 100 Abad Muhammadiyah di Yogyakarta pada Juli 2010.
"Saya sudah disodori formulir pencalonan oleh anggota sidang tanwir, tapi saya belum mengembalikan. Insya-Allah, saya berniat untuk berhikmad, karena itu saya akan kembalikan formulir itu," katanya di Gedung PW Muhammadiyah Jatim, Selasa.
Setelah menjadi pembicara utama dalam seminar pramuktamar tentang "Membangun Konstruksi Ideal Relasi Muhammadiyah dengan Politik" itu, ia mengatakan, 150 anggota sidang tanwir dari berbagai daerah se-Indonesia telah menyebut namanya.
"Ada 200-an nama calon yang diusulkan 150 anggota sidang tanwir se-Indonesia yang diserahkan kepada panitia pemilihan dan nama saya termasuk di dalamnya, karena itu panitia pemilihan menyodori formulir pencalonan," katanya.
Menurut dia, jabatan itu bukan sesuatu yang dicari atau diperebutkan, karena sebuah hadits nabi menyatakan jangan beri jabatan kepada orang yang menginginkan (jabatan itu).
"Jadi, saya tidak akan mencalonkan diri, tapi ada pencalonan dan permintaan dari berbagai anggota sidang tanwir dan pimpinan daerah kepada saya, maka sangat naif atau bahkan aib bila saya menolak kepercayaan itu," katanya.
Bagi dirinya dan kader-kader Muhammadiyah yang menjadi salah satu dari 200-an nama yang disebut-sebut itu, katanya, keterlibatan di Muhammadiyah adalah untuk pengabdian.
"Karena itu, kalau saya didukung ya akan saya terima, tapi kalau nggak didukung ya ihlas," katanya.
Ketika ditanya tentang keinginan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Amien Rais untuk aktif di Muhammadiyah lagi, ia mengelak untuk mengomentari hal itu.
Namun, di hadapan peserta seminar pramuktamar yang digelar Lembaga Hikmah dan Kebijakan Politik (LHKP) PP Muhammadiyah bekerja sama dengan LHKP PW Muhammadiyah Jatim itu, Din Syamsudin menyebut Amien Rais adalah "wakaf" Muhammadiyah kepada PAN.
Di hadapan peserta, Din Syamsudin yang terpilih menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam Muktamar di Malang pada tahun 2005 itu justru meminta Prof Syafiq A. Mughni (Ketua PW Muhammadiyah Jatim) "dihibahkan" kepada PP Muhammadiyah.
"Saya minta kepada pimpinan Muhammadiyah se-Jatim untuk `menghibahkan` Pak Syafiq Mughni kepada PP Muhammadiyah," katanya.
(T.ANT/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010