Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menunda soft opening atau pembukaan awal operasional Bandara Internasional Lombok (BIL) yang semula dijadwalkan Maret 2010 karena pihak terkait belum siap.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi NTB Ahmad Baharudin membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi di Mataram, Selasa.
"Sangat mungkin tidak dilakukan soft opening pada Maret ini karena pihak PT Angkasa Pura I sendiri belum siap," ujar Baharudin.
Ia mengatakan, soft opening BIL mungkin terealisasi di bulan Juni atau Juli mendatang, karena belum mantapnya persiapan PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara internasional yang berlokasi di Dusun Slanglit, Desa Tana Awu, Kecamatan Penujak, Kabupaten Lombok Tengah, NTB itu.
Pihak PT Angkasa Pura I sendiri belum memberikan penjelasan rinci tentang jadwal penggunaan bandara internasional itu, namun diperkirakan beberapa bulan ke depan BIL sudah bisa beroperasi.
"Biarlah soft opening tertunda agar cukup waktu bagi PT Angkasa Pura I untuk menatanya sebelum mengoperasiokan bandara internasional itu Juni mendatang," ujarnya.
Baharuddin tetap optimistis kendala teknis dalam pembangunan bandara internsional itu akan dapat dituntaskan dalam waktu dekat ini.
Pembangunan infrastruktur pendukung BIL seperti jalan by pass yang masih terkendala pembebasan lahan diyakini dapat diselesaikan secepatnya sehingga pekerjaan fisik juga segera terealisasi.
"Apalagi Gubernur NTB telah membentuk tim teknis setelah rapat koordinasi para pihak di Hotel Grand Legi Mataram, tanggal 6 Januari 2010 lalu, untuk menuntaskan polemik lahan pembangunan jalan akses BIL itu," katanya.
Ia mengatakan tim teknis saat ini tengah merumuskan pola penggunaan anggaran pembebasan lahan untuk jalan by pass ke BIL yang melewati sebagian wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah.
Pada titik tertentu di wilayah Kabupaten Lombok Barat yang hendak dibangun jalan by pass belum dibebaskan lahannya karena pemerintah daerah setempat kesulitan anggaran.
Anggaran yang dibutuhkan untuk merampungkan pembebasan lahan untuk jalan akses BIL itu mencapai Rp10 miliar, namun baru tersedia tiga miliar rupiah.
Selain itu, sebagian lahan yang juga harus dibebaskan untuk kepentingan pembangunan jalan by pass BIL di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, yang membutuhkan anggaran sebesar Rp20 miliar, namun baru teralokasi sebesar Rp13 miliar.
Ia mengatakan untuk menutupi kekurangan itu, Pemprov NTB akan menggunakan dana APBD Perubahan NTB tahun 2010 dalam menyelesaikan polemik pembebasan lahan untuk jalan by pass BIL, sekaligus meningkatkan nilai investasinya.
Dalam pembangunan BIL itu, Pemprov NTB menginvestasikan dana APBD sebesar Rp110 miliar dalam dua tahun anggaran yakni 2008 dan 2009.
BIL dengan panjang landasan pacu 1.750 meter dan lebar 40 meter itu didukung lahan apron (tempat parkir pesawat udara) seluas 62.074 meter, terminal yang dilengkapi dua unit ruang eksekutif pada areal seluas 12 ribu meter dan kawasan parkir kendaraan seluas 17.500 meter.
(T.A058/E005/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010