Jakarta (ANTARA) - Adanya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuka peluang bagi para pelaku usaha baru, tak terkecuali para pemilik label fesyen lokal untuk merebut pasar secara daring di saat pandemi.

Mutiara Kamila Athiya, selaku pemilik label fesyen lokal easy-to-wear yang menyasar segmen perempuan muda, THENBLANK, melalui keterangannya, Selasa, mengatakan strategi pemasaran yang konsisten digencarkan sedari awal menjadi hal penting untuk membentuk citra dan memperkenalkannya kepada calon pembeli.

Selain nilai (value) dan presensi sosial (social presence) yang sudah kuat terbentuk sejak awal, platform e-commerce yang dapat diandalkan merupakan hal yang membuat THENBLANK mampu bertahan di tengah kondisi pandemi COVID-19.

Baca juga: Kolaborasi dibutuhkan untuk digitalisasi UMKM di kala pandemi

Menurut Mutiara, e-commerce dapat membantu label mengembangkan situs. Banyak pilihan platform e-commerce website builder, seperti TokoTalk.

THENBLANK @ Tokotalk. (ANTARA/HO)

"Dulu pengunjung website ramai tapi nggak disambut karena server-nya tidak mumpuni. Semenjak pakai TokoTalk kami bisa menangani traffic besar dengan kecepatan loading website yang tinggi," kata Mutiara

"Penjualan pun meningkat dan akhirnya bisa terkonversi dengan sempurna dari visitor ke purchase," ujarnya menambahkan.

Selain berkawan dengan teknologi, label harus memiliki tiga aspek utama, yaitu harga, kualitas produk, dan diferensiasi.

Ada variasi barang, namun tetap memiliki warnanya sendiri. Bagi Mutiara, THENBLANK mengusung produk yang bisa dipakai hingga bertahun-tahun.

“Dari material pakaian kami pilih yang organik, proses produksi kami dari awal hingga akhir juga sudah meminimalisir plastik. Kemasan kami juga sudah tidak pakai plastik sekali pakai dan beralih ke bahan yang ramah lingkungan, salah satunya dari cassava yang bisa larut dalam air,” pungkasnya.

Baca juga: Pandemi, digitalisasi UMKM perlu optimalkan beragam platform digital

Baca juga: Menanti ekonomi "baja" Indonesia bertopang UMKM digital

Baca juga: Kiat pelaku usaha tingkatkan "engagement" pembeli dan produk

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020