Medan (ANTARA News) - Citilink, unit bisnis Garuda Indonesia, membutuhkan sedikitnya 40 pilot baru untuk mengoperasikan empat unit pesawat tambahan hingga akhir tahun ini.
Saat ini ada 59 kadet pilot yang disiapkan untuk mendukung rencana penambahan armada pesawat Citilink, kata Direktur Layanan Strategi dan Teknologi Informasi (TI) Garuda Indonesia, Elisa Lumbantoruan di Medan, Selasa.
Elisa mengatakan, tenaga pilot di maskapai berbiaya murah ini, sekarang hanya cukup untuk mengoperasikan empat pesawat yang ada, yakni tiga Boeing 737-300 dan satu Boeing 737-400.
"Karena itu , untuk mengoperasikan empat pesawat tambahan sejalan dengan perluasan rute penerbangan, maka tahun ini Citilink masih butuh 20 pilot dan 20 co pilot lagi," ujarnya.
Ia memperkirakan, kebutuhan tenaga pilot bagi maskapai berbasis biaya murah (low cost carrier/LCC) seperti Citilink, akan terus meningkat mengingat pasar LCC di Indonesia berkembang pesat.
Tahun lalu saja, menurut Elisa, dari total 43 juta penumpang angkutan udara domestik sekitar 70 persennya menggunakan maskapai berbiaya murah.
Pangsa pasar LCC diperkirakan akan terus naik karena pertumbuhan per tahunnya mencapai 17-20 persen sementara pasar premium hanya tumbuh tiga sampai lima persen per tahun, katanya.
Melihat perkembangan tersebut, menurut Elisa, jika dirasakan perlu , maka pihaknya akan menjajaki kemungkinan mengontrak pilot asing yang sudah berpengalaman.
Hal itu terkait pula dengan rencana jangka panjang Citilink memenuhi persyaratan memiliki minimal 10 pesawat untuk menjadi perusahaan penerbangan yang berdiri sendiri.
Rencana pemisahan (spin off)Citilink dari induknya Garuda Indonesia, terus dimatangkan sejalan dengan target perluasan pasar Citilink.
"Kami berupaya meningkatkan penguasaan 10 persen pangsa pasar LCC dulu," katanya.
Untuk itu, perluasan rute kini pun gencar dilakukan antara lain dengan membuka rute Jakarta-Medan mulai 15 Maret ini dan akan dilanjutkan dengan Jakarta-Pekanbaru, Jakarta-Makassar dan Jakarta-Pontianak pada Juni-Juli tahun ini, demikian Elisa.
(T.F004/A011/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010