Yogyakarta (ANTARA News) - Pameran foto "Legong Legacy" karya fotografer I Ketut Widiatmika merupakan upaya mengabadikan salah satu hasil budaya Indonesia, yakni Tari Legong, kata Hardiman selaku kurator pameran.
"Sejak lama tari klasik Bali itu memesona I Ketut Widiatmika. Keindahan Tari Legong menginspirasinya untuk diabadikan ke dalam karya seni foto," katanya di Yogyakarta, Selasa.
Ia mengatakan, sebanyak 27 foto yang menggambarkan Tari Legong dalam bingkai berbagai ukuran dapat dilihat dalam pameran tunggal I Ketut Widiatmika di Bentara Budaya Yogyakarta hingga 20 Maret 2010.
Dalam pameran itu, menurut dia, I Ketut Widiatmika melakukan intertekstualitas, dengan merekonstruksi Tari Legong dengan karya seni lain yang dianggapnya sebagai teks.
"Misalnya, Ketut mengambil lukisan Abdul Aziz berjudul Saling Tertarik dan menempatkannya sebagai teks yang bisa dikutip, yang kemudian dituangkan dalam karya seni fotonya dengan objek penari Legong," katanya.
Sementara itu, I Ketut Widiatmika mengatakan, tarian Legong menginspirasinya dalam berkesenian. Dalam karya foto yang dipamerkan itu objek yang dibidik adalah jumlah penari lebih dari satu tanpa
mengurangi sisi artistiknya.
"Gerak tari dan dan lirikan mata sang penari yang dinamis menggoda jiwa seni saya untuk terus menggali. Bahkan, menciptakan karya seni fotografi yang mengabadikan Tari Legong," katanya.
Menurut dia, Tari Legong yang diabadikan dalam karya seni fotografi itu terdiri atas Legong Kraton, Legong Topeng, Legong Playon, dan Legong Kuntir.
"Melalui pameran itu saya berharap mampu melestarikan budaya tersebut dalam bentuk karya seni foto. Saya juga berharap Tari Legong dapat lebih dikenal di luar negeri meskipun melalui foto," katanya.
(U.B015/N002/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010