Amman (ANTARA/Xinhua-OANA) - Jordania pada hari Senin mengutuk peresmian Hurva Synagogue oleh Israel lantaran berdekatan dengan Masjid Suci Al Aqsa, demikian laporan kantor berita resmi Jordania, Petra.
Menteri Negeri Urusan Media dan Komunikasi dan Jurubicara Pemerintah Jordania, Nabil Sharif, juga menekankan penolakan negerinya terhadap seruan Israel untuk masuk secara paksa ke Masjid Al Aqsa.
Pada Senin, Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, dan beberapa pejabat lain Israel menghadiri peresmian Hurva Synagogue, yang direvonasi, di Kota Tua, Jerusalem Timur.
"Jerusalem adalah garis merah sepanjang menyangkut Jordania dan Jordania menolak semua tindakan Israel yang berusaha mengubah identitas Jerusalem, terutama tempat-tempat sucinya," kata Sharif.
Ia menambahkan, Kerajaan Arab tersebut menolak semua tindakan sepihak Israel yang bertentangan dengan resolusi internasional.
Semua tindakan itu, seperti kegiatan permukiman, tak bermanfaat bagi upaya untuk mewujudkan perdamaian dan dilakukan saat semua upaya sedang ditingkatkan untuk memulai kembali pembicaraan perdamaian, yang memang sudah macet.
Menteri tersebut mengatakan Kota Tua di Jerusalem Timur termasuk di antara daftar warisan dunia berdasarkan permintaan Jordania pada 1981 dan setiap perubahan di kota itu dengan tegas ditolak, dikutuk dan melanggar resolusi internasional.
Masjid Al Aqsa disucikan oleh umat Islam lantaran berkaitan dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT, dan mendapatkan perintah shalat lima waktu bagi umat muslim sedunia.
(T.C003/A011/P003)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010