Sanaa (ANTARA News/AFP) - Seorang pemimpin lokal Al-Qaeda di provinsiAbyan, Yaman selatan, tewas dalam serangan tengah malam, kata seorangpejabat keamanan, Senin, sementara serangan udara terus berlangsungpada hari kedua.

Jamil Nasser Abdullah al-Ambari (25), yangtermasuk dalam daftar militan yang diburu, adalah salah seorang daridua pemimpin Al-Qaeda yang tewas dalam serangan pada Minggu larutmalam, kata pejabat itu kepada AFP.

Pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu tidak mengungkapkan nama korban tewas yang satunya.

Situs berita kementerian pertahanan 26sep.net melaporkan sebelumnya,serangan udara Minggu malam terhadap sebuah "sel teroris" di distrikMoudia, provinsi Abyan, menewaskan dua anggota senior Al-Qaeda.

"Angkatan udara kami melancarkan serangan terhadap unsur-unsur terorisyang merencanakan serangan terhadap instalasi vital (dan) dua pemimpinAl-Qaeda tewas," kata sebuah pernyataan di situs kementerian tersebut.

Angkatan udara melanjutkan serangan Senin dengan sasaran tempat yangdiduga sebuah kamp pelatihan Al-Qaeda di daerah yang sama, katakementerian pertahanan.

Kementerian itu tidak menyebutkan apakah ada yang tewas atau cedera dalam serangan terakhir itu.

Pasukan Yaman meningkatkan operasi serangan terhadap cabang Al-Qaeda diYaman, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan gagal pada akhirDesember untuk meledakkan sebuah pesawat penumpang AS.

Sebelumnya bulan ini, seorang pejabat keamanan mengatakan, 11 orangditangkap di Sanaa, ibukota Yaman, atas tuduhan merencanakanserangan-serangan untuk kepentingan Al-Qaeda.

Pada Februari, pasukan keamanan menangkap tiga tersangka anggotaAl-Qaeda dan membunuh tujuh pemimpinnya, termasuk komandan pentingkelompok itu di Yaman, Qassem al-Rimi, dan Abdullah Mehdar, seorangpemimpin Al-Qaeda di provinsi Shabwa.

Negara-negara Barat dan Arab Saudi, tetangga Yaman, khawatir negara ituakan gagal dan Al-Qaeda memanfaatkan kekacauan yang terjadi untukmemperkuat cengkeraman mereka di negara Arab miskin itu dan mengubahnyamenjadi tempat peluncuran untuk serangan-serangan lebih lanjut.

Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al-Qaeda AQAPmenyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang ASpada Hari Natal.

AQAP menyatakan pada akhir Desember, mereka memberi tersangka wargaNigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepadaorang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.

Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiahdi wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan danserangan-serangan Al-Qaeda. Negara miskin itu berbatasan dengan ArabSaudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia.

Sanaa menyatakan, pasukan Yaman membunuh puluhan anggota Al-Qaeda dalam dua serangan pada Desember.

Kedutaan Besar Inggris di Sanaa juga menjadi sasaran rencana seranganbunuh diri Al-Qaeda yang digagalkan aparat keamanan Yaman padapertengahan Desember.

Sebuah sel Al-Qaeda yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer sebelahutara ibukota Yaman tersebut, "bertujuan menyusup dan meledakkansasaran-sasaran yang mencakup Kedutaan Besar Inggris, kepentingan asingdan bangunan pemerintah", menurut sebuah pernyataan yang dipasang disitus 26Sep.net surat kabar kementerian pertahanan.

Selain pemberontakan, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini.

Orang-orang suku di kawasan miskin Yaman seringkali melakukanpenyanderaan untuk menekan pemerintah agar memberikan bantuan,pekerjaan, atau membebaskan orang-orang suku rekan mereka yang ditahan.

Lebih dari 200 warga asing diculik di Yaman dalam 15 tahun terakhir.

Hampir semua orang yang diculik itu dibebaskan tanpa cedera setelah penengahan yang melibatkan pemimpin-pemimpin suku.

Namun, pada 2000, seorang diplomat Norwegia tewas terperangkap dalamtembak-menembak, dan pada 1998 empat orang Barat tewas tertembak ketikamiliter berusaha membebaskan mereka dari kelompok muslim garis kerasyang menyandera 16 wisatawan. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010