Jakarta (ANTARA) - Program yang bertujuan untuk membantu proses digitalisasi UMKM perlu betul-betul mengoptimalkan beragam platform digital terutama akibat dampak pandemi yang banyak mempengaruhi kinerja UMKM di berbagai daerah.
"Digitalisasi UMKM dapat ditempuh dengan memanfaatkan platform digital, khususnya untuk pemasaran online dan digitalisasi pembayaran," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Eriko Sotarduga dalam rilis, Selasa.
Apalagi, ia mengingatkan bahwa UMKM merupakan tulang punggung perekonomian domestik, oleh karenanya perlu didorong untuk menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi.
Selain itu, ujar Eriko, hal kunci lainnya yang harus ditempuh dalam pengembangan UMKM adalah peningkatan nilai tambah produk-produk UMKM dan sinergi.
"Dalam pandemi COVID-19 ini, UMKM adalah sektor yang paling terpukul karena banyaknya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)," katanya.
Pada masa pandemi, UMKM dinilai perlu didorong pula agar lebih adaptif dan sikap dalam menghadapi era normal baru, dengan peluang peningkatan permintaan baik dari domestik maupun luar negeri dengan standar kesehatan yang baru, serta semakin kuatnya preferensi masyarakat akan transaksi ekonomi dan keuangan digital.
Sebagaimana diwartakan, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) perlu untuk terus memperbanyak penyaluran kredit kepada UMKM baru di sektor riil.
"Saya minta agar bank-bank ini juga menyasar debitur baru dan penyalurannya tidak hanya bersifat top up bagi debitur terdaftar yang memerlukan tambahan modal," kata Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin.
Sedangkan untuk menjaga likuiditas perbankan dan risiko kredit macet, lanjutnya, penyaluran kredit pun tentu tetap perlu dilakukan secara hati-hati dengan menyeimbangkan porsi kredit terhadap permintaan dari pelaku usaha, prospek bisnis, dan kemampuan bayar debitur.
Puteri menekankan agar bank-bank yang tergabung dalam Himbara tetap memaksimalkan penyaluran kredit pada pelaku UMKM walaupun memiliki segmen bisnis yang beragam.
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggandeng empat platform digital yaitu Gojek, Grab Indonesia, Tokopedia, dan Shopee Indonesia untuk memperluas penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) bagi UMKM.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan hal ini sekaligus upaya pemerintah meningkatkan peran UMKM sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi.
"Dalam situasi ini kita berharap platform digital dengan merchant-merchant-nya bisa menjadi selain sebagai akselerator juga memfasilitasi UMKM dan merchant bisa naik kelas," katanya di Jakarta, Rabu (23/9).
Airlangga menyebutkan penyaluran KUR kepada UMKM di empat platform digital tersebut akan dilakukan oleh tiga bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yakni BNI, BRI, dan Bank Mandiri.
Ia optimis melalui kerja sama antara pemerintah, empat platform digital, dan tiga bank Himbara dapat mendorong pencapaian target penyaluran KUR tahun ini sebesar Rp190 triliun.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020