Ambon (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon akan mengadakan riset terhadap ekosistem mangrove di pesisir teluk Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada Agustus 2010.
"Kami akan mengadakan riset untuk memastikan tingkat kerusakan pada ekosistem mangrove di sepanjang teluk Piru, untuk nantinya akan dikonservasi," kata seorang Peneliti LIPI Ambon, Frits Tulumahuny, kepada ANTARA, di Ambon, Senin.
Menurut dia, penelitian tersebut dilakukan untuk memantau habitat bakau di sana, apabila ditemukan kerusakan maka akan dikonservasi untuk direhabilitasi kembali, karena tumbuhan tersebut dapat mencegah terjadinya abrasi.
"Jika ada kerusakan, maka kami akan mengajukan kepada pemerintah setempat untuk diadakan konservasi pada habitat bakau di sana," kata Tulumahuny.
Ia menyatakan, selain mengadakan riset terhadap tumbuhan bakau, LIPI juga akan melakukan penyelaman di teluk Piru, Kabupaten SBB untuk memastikan adanya kerusakan pada terumbu karang di daerah itu yang nantinya juga harus dilindungi dan dibudidayakan kembali.
"Kami juga akan mengecek apakah ada kerusakan pada terumbu karang di teluk Piru," ujarnya.
Tulumahuny mengatakan, semula kegiatan riset terhadap ekosistem bakau dan terumbu karang di teluk Piru dijadwalkan berlangsung pada Maret 2010, tetapi ditunda hingga berakhirnya acara pelayaran Sail Banda 2010, guna tidak menggangu jalannya kegiatan berskala internasional tersebut.
"Penelitian akan dilakukan setelah berakhirnya Sail Banda pada Agustus mendatang," katanya.
Ia menambahkan, mereka juga akan mengimbau masyarakat di Teluk Piru untuk tetap menjaga dan melestarikan keaslian ekosistem mangrove dan terumbu karang di sana, karena berpotensi menjadi daerah ekoturisme yang dapat membawa keuntungan kepada warga setempat.
"Kami akan mengimbau kepada masyarakat agar menjaga habitat bakau dan terumbu karang di sana, karena keasliannya dapat menjadi objek wisata ekoturisme," kata Tuluhumuny.
(ANT/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010