Medan (ANTARA News) - Gabungan pengusaha konstruksi dari Korea Selatan dan Malaysia menawarkan jasa pembangunan trasnportsi kereta api (KA) di Sumatra Utara.

Tawaran itu disampaikan salah satu pengusaha Malaysia, Billy Regumen ketika menemui Gubernur Sumut, Syamsul Arifin di rumah dinas di Medan, Senin.

Billy mengatakan, pihaknya telah berhasil membangun sarana KA di Malaysia melalui jalinan kerja sama dengan Korea Selatan sehingga negara itu memiliki sistem transportasi yang sangat baik.

Pihaknya menawarkan pola ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut karena menilai daerah tersebut memiliki potensi transportasi KA yang dapat dikembangkan.

Gubernur Sumut, Syamsul Arifin menyatakan sangat menyambut baik tawaran itu karena memang sedang menyiapkan sistem transportasi, khususnya KA untuk model transportasi masa depan.

Bahkan, kata gubernur, Pemprov Sumut telah menyampaikan rencana penyiapan sistem transportasi itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Presiden menyambut rencana itu," kata gubernur.

Ia mengatakan, sistem transportasi yang diberlakukan di Sumut dewasa ini kurang mendukung karena selain menimbulkan kemacetan, juga menyebabkan banyak ruas jalan yang rusak.

Karena itu, sistem transportasi KA yang ditawarkan untuk dikembangkan di Sumut tersebut sangat memiliki peluang untuk dilaksanakan jika disertai konsep yang jelas dan terukur.

Untuk itu, kata gubernur, pengusaha dari Korea Selatan dan Malaysia tersebut diharapkan dapat menyampaikan pola dan rencana yang jelas mengenai sistem transportasi KA yang ditawarkan.

Jika perlu, pola dan sistem transportasi KA yang ditawarkan itu harus terintegrasi se-Sumatera sehingga dapat dikembangkan dan menunjang kegiatan ekonomi di pulau itu.

"Paling tidak, (terintegrasi) Sumut-Aceh," katanya.

Menanggapi pernyataan itu, Billy Regumen menyatakan akan menyampaikan sikap gubernur Sumut tersebut kepada seluruh pengusaha dari Korea Selatan dan Malaysia yang bergerak dalam pembangunan sistem transportasi KA tersebut.
(T.I023/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010