Lombok Barat, NTB (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengajak generasi muda untuk mengenal Gunung Rinjani sejak dini.
"Gunung Rinjani sebagai akar dan tiang penyangga Pulau Lombok harus terus dijaga dan dirawat kelestariannya. Salah satu caranya dengan memperkenalkan sejak dini tentang sejarah dan keberadaannya kepada generasi muda," kata Kepala Bappeda Provinsi NTB, H Amri Rahman saat membuka kegiatan Hari Pengurangan Risiko Bencana Internasional atau International Day for Disaster Risk Reduction (IDDR) 2020 in Rinjani-Lombok UGGp di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat, Senin.
Amri mengingatkan, bahwa generasi muda yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan ini, sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama harus dibangun kesadaran dan kecintaannya terhadap aset sumber daya alam kebanggaan NTB. Apalagi saat ini Gunung Rinjani juga telah ditetapkan UNESCO sebagai aset geopark dunia, sehingga Rinjani bukan saja milik masyarakat NTB tapi sudah menjadi milik masyarakat dunia.
Baca juga: Seluruh pihak diajak lestarikan Rinjani
"Gunung Rinjani karunia Allah SWT harus tetap dipelihara, baik oleh kita saat ini maupun oleh anak-anak kita sebagai generasi penerus di masa yang akan datang," ujarnya.
Terkait dengan potensi sumber daya kehidupan dan kerawanan bencana, Amri juga menekankan pentingnya menjaga Geopark Rinjani yang menyimpan begitu banyak sumber daya dan kekayaan alam, seperti sumber mata air, tempat tinggal flora dan fauna, mineral dan masih banyak kekayaan hayati lain yang mampu menopang ekonomi, pariwisata, pendidikan dan sektor lainnya.
"Apabila ekosistem dan lingkungannya rusak , maka wilayah dan daerah di sekitar akan terkena gangguan dan dampak bahkan menimbulkan risiko bencana," tegas Amri.
Ia juga mengapresiasi kegiatan yang dirangkaikan dengan Lomba Story Telling dan Puisi Tentang Kebencanaan tersebut. Untuk itu, Amri berharap melalui lomba tersebut dapat menuai minat dan kecintaan generasi muda sejak awal untuk mengetahui betapa pentingnya menjaga alam yang akan menjaga manusia.
Baca juga: Warga sekitar Gunung Rinjani Lombok tanam 10.000 beringin
Sementara itu, perwakilan Komisi Unesco untuk Indonesia pada Biro Kerjasama Kemendikbud RI, Endru, mengapresiasi kegiatan tentang edukasi mitigasi bencana untuk siswa SD dan SMP. Diakuinya memberikan edukasi itu harus diperkenalkan dengan cara bermain, nyaman, dan ceria.
"Kampanye tentang mitigasi bencana melalui story telling dan puisi bagi generasi muda sangat efektif, sehingga kecintaan mereka tumbuh," kata Endru.
Konsep dan pola ini sangat bagus. Apalagi kata Endru, komitmen pemda untuk mendukung Geopark Rinjani luar biasa dalam menjaga aset dan kekayaan alam ini.
Hal senada juga disampaikan Kepala Balai Taman Nasional Rinjani (TNGR), Dedy Asriady. Ia mengingatkan pentingnya memperkenalkan Gunung Rinjani sebagai salah satu Geopark Dunia kepada anak-anak sejak dini. Dengan upaya ini diharapkan dapat tertanam kecintaan akan warisan dunia ini kepada generasi muda.
"Ini energi baru bagi kita," katanya.
Kegiatan The Hybrid Event IDDR 2020 in Rinjani-Lombok bekerjasama dengan Lushan UNESCO Global Geopark di Tiongkok sebagai penyelenggara. Berbagai agenda dalan event ini, diantaranya webiner tentang Recovery Indonesia pasca pandemi COVID-19 dan promosi pariwisata dengan menerapkan prosedur Cleanliness, Healty and Safety Environment (CHSE).
Event ini juga bermitra dengan Pemrov. NTB, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Jaringan Geopark Indonesia dan Asia Pasific, komunitas dan mitra lain. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut terhadap Deklarasi Geopark se-Asia Pasifik dalam penutupan the 6th APGN Symposium tahun 2019.
Turut hadir dalam kegiatan ini, perwakilan OPD lingkup Pemrov NTB dan sejumlah peserta tingkat SD-SMP se-NTB yang telah lolos seleksi dan penilaian dari meng-upload karya video dan puisi tentang kebencanaan di media sosial. Peserta yang mengikuti lomba story telling dan puisi tentang kebencanaan awalnya diikuti oleh 400 orang dari siswa-siswi SD-SMP se Pulau Lombok dan Sumbawa. Kemudian diseleksi menjadi 18 orang mengikuti rangkaian kegiatan.
Baca juga: Sungai sampah di kaki Gunung Rinjani
Baca juga: Warga Sembalun Rinjani Lombok masih buang sampah di sungai
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020