Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Ito Sumardi membantah mengeksekusi mati para tersangka kasus terorisme menyusul banyaknya tersangka kasus ini yang tewas di tangan peluru polisi saat penangkapan akhir-akhir ini.
"Kita tidak asal main tembak. Semuanya ada prosedurnya," kata Ito usai penutupan latihan bersama anti teror TNI dan Polri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, polisi menembak mati para tersangka karena melawan petugas sehingga membahayakan keselamatan masyarakat sekitar dan para petugas yang hendak menangkap.
Sebelumnya, tim penindak Polri menembak mati buronan utama terorisme Dulmatin dan dua anak buahnya di Pamulang, Tangerang, Banten.
Polri juga menembak mati tiga tersangka terorisme dalam operasi kepolisian dalam tiga minggu terakhir ini di Aceh.
Dalam kasus ledakan bom Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton polisi juga menembak mati dua tersangka di Bekasi dan di Solo empat tersangka termasuk Noordin M Top.
Pada kasus yang sama, polisi juga menembak mati satu tersangka di Temanggung.
Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri untuk menghentikan aksi menembak mati para tersangka terorisme hanya dengan alasan melawan polisi.
(S027/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010