Seperti halnya saat memerankan karakter dalam film-film sebelumnya, kedua aktor ini mempersiakan diri sebaik mungkin agar bisa tenggelam dalam karakter secara optimal.
Joe misalnya, dia yang berperan sebagai Kurutai, seorang antagonis yang berelasi dengan dinasti Qing bernama Kurutai harus berdialog bukan dalam bahasa Indonesia.
Selama tiga bulan syuting di Korea Selatan, dia harus riset mengenai bahasa yang harus dia gunakan, serta sejarah dinasti yang terakhir berkuasa di Tiongkok itu.
“Aku banyak riset tentang sejarah dinasti Qing, lalu bahasa harus aku pahami karena aku tak bisa benar-benar belajar bahasanya dalam tiga bulan. Aku fokus pada dialogku, dialog rekan Koreaku, lalu memahami alasan apa yang kukatakan. Lalu hal teknis, seperti intonasi. Ini sangat sulit. Kami bekerja keras untuk film ini dan bahasa Korea pertamaku,” kata Joe dalam konferensi pers via daring, Senin.
Baca juga: Minhyuk BTOB jadi pendekar di film debutnya, "The Swordsman"
Untuk memudahkannya belajar bahasa, Joe membawa alat perekam ke mana-mana untuk berlatih dialog dan mendengarkannya.
Di sisi lain, juga harus belatih pedang karena ini film laga yang menjadikan pedang sebagai senjata (swords action movie) pertamanya. Menurut Joe ini persiapan tersulit tetapi menyenangkan selama masa karirnya di bidang akting.
“Ini swords action movie pertamaku, aku berlatih dengan rekan stuntman, setiap hari berlatih menggunakan pedang, termasuk saat di hotel. Aku mendapatkan keterampilan baru, sangat berterima kasih,” tutur dia.
Di sisi lain, Jang Hyuk yang memerankan karakter seorang pendekar pedang terhebat era dinasti Joseon bernama Tae-yul berusaha menyelami karakter itu mulai dari ekspresi yang sederhana.
Jang Hyuk mengaku tertarik pada tokoh Tae-yul yang dikisahkan berusaha menyelamatkan putrinya walau mulai kehilangan penglihatannya. Dia merasa tokoh ini dan cerita dalam “The Swordsman” bisa terhubung dengan penonton dan berharap bisa membawa penonton semakin terhubung melalui aktingnya.
“Tae-yul berusaha menyelamatkan putrinya, orang yang dia cintai. Pendekar pedang yang kehilangan penglihatanya dan berusaha bersembunyi. Oke, pedang menjadi bagian penting, lalu bagaimana cara menyelamatkan sang putri, strateginya. Aku berusaha mulai dari ekspresi sederhana. Aku mencoba berlatih tanpa melihat, berusaha mengaburkan penglihatanku, tidak menggunakannya. Aku berlatih ekspresi wajah dan akting untuk ini,” tutur dia.
Selain mereka, aktor asal Korea Selatan lainnya yakni Jeong Man-sik, Kim Hyeon-soo, Lee Na-kyung dan penyanyi idola K-pop dari grup BTOB, Lee Minhyuk yang belum lama ini menyelesaikan wajib militer.
"The Swordsman" berkisah tentang pendekar pedang terhebat sekaligus pengawal dinasti Joseon bernama Tae-yul (Jang Hyuk) terpaksa bersembunyi usai jatuhnya Raja Gwanghae.
Joseon saat itu terjebak di antara konflik dinasti Qing dan Ming, dan berada di bawah belas kasihan utusan Qing, serta tuntutan konyol pedagang budak bernama Kurutai (Joe Taslim)
Di tengah rakyat yang menderita, putri dari Tae-yul dibawa pergi sebagai penghormatan kepada Qing. Tae-yul yang sebenarnya ingin menikmati sisa hari-harinya tidak punya pilihan selain kembali bersama pedangnya untuk menghadapi musuh Qing demi membawanya kembali sang putri.
Film ini akan tayang akhir Oktober 2020 di Indonesia, lebih lambat dari di Singapura yang dijadwalkan hadir pada 15 Oktober 2020.
Baca juga: Delapan aktor Korea yang awali karier sebagai model
Baca juga: Min-hyuk CNBLUE main drama tentang orang usia 30-an
Baca juga: Bantu kurangi limbah plastik, Joe Taslim bawa "totebag"
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020