Lubukbasung (ANTARA) - Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) gagal mekar sempurna di kawasan Perumahan Yumira di Lolong, Jorong Balai Ahad, Kecamatan Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Senin.
Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar, Ade Putra di Lubukbasung, Senin, mengatakan bunga bangkai setinggi 117 centimeter itu gagal mekar sempurna akibat dirusak dan faktor cuaca yang sangkat panas karena lokasi tumbuh berada di daerah terbuka.
"Bunga bangkai ini belum mekar sempurna dan bakal mekar beberapa hari ke depan, namun bunga itu sudah layu," katanya.
Ia mengatakan bunga yang dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya itu tumbuh di sekitar kawasan Perumahan Yumira Balai, Ahad.
Baca juga: Bunga bangkai mekar kembali di Kebun Raya Cibodas LIPI
Baca juga: Bunga bangkai kembali mekar di Kebun Raya Cibodas
Lokasi tumbuhnya bunga itu berada di depan rumah dengan tanah berpasir.
Sementara bunga itu biasanya tumbuh di tanah mempunyai humus yang banyak atau berwarna hitam.
"Hebat bunga itu tumbuh di depan rumah warga dengan tanah berpasir," katanya.
Sementara itu, pemilik rumah Arisman (57) menambahkan bunga itu sering disentuh oleh anak-anak sekitar dan pengunjung.
"Pengunjung melakukan swa foto sembari memegang bunga langka itu dan anak-anak sekitar memegangnya," katanya.
Ia mengakui, warga sekitar sering mengunjungi bunga semenjak bunga itu bakal mengeluarkan kelopak beberapa hari lalu.
Setiap hari, sekitar puluhan warga mengunjungi bunga sembari melakukan swa foto.
"Pengunjung melihat bunga dari pagi sampai pukul 19.00 WIB," katanya.
Bunga bangkai itu pertama kali ditemukan di depan rumah semenjak beberapa pelan lalu.
Setelah itu, bunga itu tinggi dan mengeluarkan kelopak bunga.*
Baca juga: Bunga bangkai setinggi 2,5 meter ditemukan diKoto Rantang Agam
Baca juga: Pemkot Bogor-Kebun Raya perlu ada kerja sama yang harmonisasi
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020