Denpasar (ANTARA News) - Suasana kawasan pemukiman, jalanan dan tempat umum di Denpasar, sejak Senin pagi telah benar-benar sepi karena sebagian warga memilih mudik ke kampung halaman di di Bali maupun ke luar pulau wisata ini berkaitan libur Nyepi, Selasa (16/3).
Umat Hindu umumnya mudik ke kampung halaman di berbagai daerah di Pulau Dewata untuk melaksanakan ritual Nyepi, sedangkan warga lainnya banyak yang pulang kampung ke Jawa, Nusa Tenggara dan daerah lainnya, maupun memilih liburan ke kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Seperti Nyoman Parta yang tinggal di kawasan Jalan Gatot Subroto VI Denpasar, bersama keluarganya dengan mengendarai sebuah mobil baru berangkat pulang kampung ke Negara, ibukota Kabupaten Jembrana, wilayah ujung barat Pulau Bali.
"Teman-teman dan beberapa saudara yang merantau di Denpasar, sudah mudik dari kemarin, bahkan sejak Sabtu (13/3). Saya bersama keluarga terpaksa berangkat belakangan karena masih harus membantu merampungkan pembuatan ogoh-ogoh yang akan diarak pada malam pengerupukan," katanya.
Menyambut Hari Raya Nyepi, umat Hindu menggelar serangkaian kegiatan, di antaranya ritual Melasti atau penyucian alam semesta dan jiwa ke berbagai pantai, dan malam menjelang memasuki hari Nyepi, mengarak ogoh-ogoh sebagai manifestasi mengalahkan sifat jahat dan kemenangan kebaikan.
Sementara para perantau yang kebanyakan berasal dari daerah sekitar Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, juga masih berangsur-angsur mudik mengendarai sepeda motor. Hal itu terlihat dari antrian penumpang yang akan menyeberang melalui Pelabuhan Feri Gilimanuk menuju Pelabuhan Feri Ketapang.
Akibat banyaknya warga yang mudik, suasana berbagai kawasan pemukiman di sekitar Kota Denpasar terlihat sepi dan warung-warung, toko, pasar, berbagai tempat pelayanan jasa seperti bengkel hingga kantor perbankan juga tutup.
(T007/B010)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010