Selamat Hari Jadi Jatim. Semoga provinsi ini tetap menjadi yang terbaik di Tanah AirSurabaya (ANTARA) - Penyanyi Dewi Yull mendoakan Provinsi Jawa Timur menjadi salah satu provinsi terbaik di Indonesia dan para pemimpin serta rakyatnya diberikan kesehatan dan kemakmuran meskipun saat ini menghadapi pandemi COVID-19.
Dewi Yull menyampaikan doanya saat tampil pada tasyakuran peringatan Hari Jadi Ke-75 Jatim di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
"Selamat Hari Jadi Jatim. Semoga provinsi ini tetap menjadi yang terbaik di Tanah Air," ujarnya.
Baca juga: Dewi Yull berbisnis batik tulis Cirebon
Penyanyi kelahiran Cirebon, Jawa Barat, tersebut diundang untuk membawakan beberapa lagu menyambut Hari Jadi Provinsi Jatim tahun ini.
Meski dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, namun penampilan penyanyi senior tersebut tetap menghibur dan membuat undangan larut serta turut bernyanyi.
Sebagai lagu pembuka, teman duet Broery Marantika itu menyanyikan lagu berjudul "Jangan Ada Dusta di Antara Kita", kemudian mengajak Gubernur Jatim berduet lagu "Terajana" dan "Terus Berlari".
Baca juga: Gubernur Jatim harapkan COVID-19 jadi momentum penerapan K3
Setelah itu, giliran Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono yang diminta maju untuk berduet dan membawakan dua lagu masing-masing berjudul "Rindu yang Terlarang" serta "Kharisma Cinta".
Yang menarik, keduanya menyelipkan lagu berirama jaz dan liriknya secara spontanitas dinyanyikan bersahutan yang berkaitan dengan peringatan Hari Jadi Jatim.
Dewi Yull lantas menutup penampilannya dengan membawakan lagu "Sajadah Panjang" yang dipopulerkan Bimbo.
Baca juga: Lima Ponpes besar di Jatim gandeng LPPM Unair tangani COVID-19
Penyanyi berusia 60 tahun tersebut berharap pemimpin dan masyarakat Jatim diberikan kesehatan serta kemakmuran sehingga tetap bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"Jatim tetap jaya dan makmur masyarakatnya. Selain itu juga penuh optimisme serta selalu bahagia. Semoga pandemi ini segera berakhir," tutur Dewi Yull.
Baca juga: Khofifah pesan tidak lengah protokol kesehatan meski bebas zona merah
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020