Seoul (ANTARA) - Perusahaan biofarmasi Korea Selatan Celltrion pada Senin mengatakan pihaknya telah mengantongi restu uji klinis Tahap 3 obat COVID-19 eksperimental dari regulator.
Restu itu datang saat perusahaan berencana mengupayakan persetujuan bersyarat atas obat antibodi buatannya, CT-P59, untuk penggunaan darurat akhir tahun ini.
Pengembangan, obat antibodi paling berkembang dalam penelitian di Korea Selatan itu, ditujukan untuk melawan permukaan virus dan dibuat untuk menghadang virus agar tidak mengunci di sel manusia.
Uji klinis tahap ketiga itu akan dilakukan pada sekitar 1.000 pasien OTG COVID-19 dan mereka yang melakukan kontak dekat dengan pasien COVID-19 di Korea, demikian pernyataan Celltrion.
Kementerian Keamanan Obat dan Makanan baru saja menyetujui riset Tahap 2/3 pada pasien dengan gejala COVID-19 ringan dan sedang, kata wakil presiden eksekutif Celltrion kepada Reuters.
Celltrion mulai memproduksi obat tersebut secara komersial pada September, kemungkinan berjumlah sekitar 1 juta dosis, guna mengantisipasi permintaan di pasar domestik maupun luar negeri.
Pada Juli secara terpisah Celltrion meluncurkan uji klinis obat produksinya di luar negeri, yakni di Inggris.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korsel berharap uji coba obat COVID-19 Celltrion dimulai di Eropa
Baca juga: Korea Selatan amankan vaksin COVID-19 untuk 60 persen populasinya
Baca juga: Selain China, Indonesia kembangkan vaksin COVID-19 bersama Korsel
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020