"Kendala dan tantangan kita masih belum tuntas, karena petani dan nelayan masih bermasalah dengan kepemilikan lahan," kata Suswono pada penutupan Agrinex 2010 di Jakarta, Minggu.
Petani, ia mengungkapkan, rata-rata hanya mempunyai 0,3 hektar lahan. Sementara nelayan tidak memiliki sertifikat tanah ataupun bangunan. Mereka juga masih menghadapi masalah fasilitas pendukung lain.
"Karena itu dukungan infrastruktur mulai dari jalan, pelabuhan, irigasi pun menjadi perhatian pemerintah," ujar dia.
Tidak hanya itu saja, ia mengatakan, petani masih harus menghadapi masalah hama dan penyakit, juga harus mengupayakan efisiensi pupuk.
Baik petani maupun nelayan pun dihadapkan pula pada energi yang mahal dan kepastian harga yang terkadang tidak jelas.
"Persoalan ekonomi sosial seperti kelebihan tenaga kerja yang belum diserap industri pertanian juga menjadi masalah. Sehingga ini menghambat perkembangan industri alat mesin pertanian," ujar Suswono.
Untuk itu, lanjut dia, masalah pertanahan di sektor pertanian, infrastruktur, pembiayaan, pembibitan, hingga teknologi, dan industri di sektor pertanian harus memperoleh perhatian demi penyerapan tenaga kerja dan kemajuan sektor pertanian maupun perikanan itu sendiri.
Ia menyebutkan, terdapat 43 juta tenaga kerja di Indonesia dimana 50 persen angkatan kerja tersebut berjasa untuk ketersediaan pangan di tanah air dan menjadi andalan ekspor.
"Sesuai arahan Wakil Presiden, pembuktian produk pertanian Indonesia dapat berkontribusi untuk pasar dunia akan dapat dukungan lebih banyak lagi sehingga ada sinergitas di masa depan," kata Suswono. (V002/K004)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010