Donor darah di masa pandemi boleh dan aman

Jakarta (ANTARA) - Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Barat melakukan jemput bola terhadap 1.000 pendonor darah selama dua hari pada 12-13 Oktober di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin.

"Pesertanya ratusan para aparatur sipil negara (ASN) dan sejumlah anggota organisasi masyarakat," ujar Ketua PMI DKI Jakarta Rustam Effendi di Jakarta, Senin.

Dikatakan, pihaknya bekerjasama dengan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) membuat program itu untuk memastikan stok darah tercukupi.

Stok darah tersebut akan memenuhi kebutuhan sebanyak 48 bank darah rumah sakit, 168 rumah sakit yang tidak memiliki bank darah serta 246 rumah sakit dari luar Jakarta dan setidaknya untuk mencukupi stok selama empat hari ke depan.

Rustam mengatakan di masa pandemi Covid-19 ini ketersediaan stok darah di PMI DKI Jakarta semakin menipis.

Selain itu, pada masa pandemi Covid-19, penerimaan kantong darah dari donor angka rata-rata hanya sekitar 200 kantong per hari atau jauh lebih sedikit dibandingkan sebelum pandemi sebesar 1.000 kantong per hari.

Selain itu, di masa pandemi, kebutuhan darah 1.000 kantong per hari baru bisa dipenuhi sebanyak 80 persennya saja.

Sedangkan permintaan kantong darah baik dari rumah sakit dan perorangan, jumlahnya jauh melebihi yang diterima dari kegiatan donor darah yang dilaksanakan Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta per harinya.

Program jemput bola donor darah PMI DKI Jakarta menawarkan kerja sama dengan sejumlah lembaga/instansi pemerintah, BUMD, dan organisasi kemasyarakatan yang ada di Jakarta.

“Kita bekerja sama dengan Pramuka, Ikatan Pencak Silat dan TNI seluruh Indonesia,” ujar Rustam.

Rustam menjamin kegiatan jemput bola donor darah dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: PMI Jaksel salurkan 600 makanan untuk korban banjir di Ciganjur
Baca juga: PMI DKI Jakarta bantu pengobatan puluhan pendemo

“Donor darah di masa pandemi boleh dan aman, karena kita pastikan protokol kesehatan diterapkan dengan pengukuran suhu tubuh, disediakan masker dan tempat cuci tangan, serta diatur jaraknya, lalu tempat tidur sehabis donor darah didisinfeksi,” ujar Rustam.

Sementara Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mencatat sebanyak 500 pendonor telah mengikuti kegiatan tersebut di hari pertama. Kegiatan tersebut dibagi untuk empat kecamatan di Jakarta Barat per harinya.

Selain itu, pelaksanaan jemput bola donor darah dibarengi dengan kegiatan jemput bola pembuatan paspor “Easy Passport” oleh Kantor Imigrasi Jakarta Barat.

“Dengan adanya kolaborasi ini saya yakin semakin banyak masyarakat Jakarta Barat yang ikut mendonorkan darahnya, dan kami Pemkot Jakarta Barat membantu memfasilitasi masyarakat juga untuk mempermudah masyarakat. Kami fasilitasi sebaik-baiknya,” ujar Uus.

Jemput bola pembuatan paspor oleh Kantor Imigrasi Jakarta Barat di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin (12/10/2020). (ANTARA/Devi Nindy)

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020