Jakarta (ANTARA News) - Komisi I DPR RI mendesak Pemerintah RI segera mengirimkan pasukan TNI ke Palestina sebagai penjaga perdamaian, meskipun anggaran pertahanan kita sangat terbatas.
Demikian ditegaskan Ketua Komisi I DPR RI, Theo L Sambuaga dan Wakilnya, Yusron Ihza Mahendra, secara terpisah, di Jakarta, Minggu.
Kedua dengan antusias menyambut positif permintaan Palestina, agar Indonesia mengirim Pasukan Penjaga Perdamaian segera setelah tercapainya gencatan senjata di Jalur Gaza.
"Ini sebuah sikap persahatan sejati. Kita harus meresponsnya dengan sukacita," tandas Theo Sambuaga yang juga Ketua DPP Partai Golkar ini.
Ia meyakinkan, kedamaian harus tercipta di mana pun, termasuk di Jalur Gaza. "Sebagai Negara yang menentang penjajahan dan kekerasan, kita dukung dan sambut permintaan Palestina itu," tegas Theo Sambuaga yang pernah menjadi Ketua Komisi Politik dan Perlucutan Senjata `Inter-Parliamentary Union` (IPU, Uni Parlemen Sedunia) ini.
Sementara itu, Yusron Ihza Mahendra yang merupakan politisi muda Partai Bulan Bintang, mengungkapkan perasaan hatinya dengan mengatakan, secara pribadi ia menyambut baik permintaan Palestina agar RI kirim Pasukan Penjaga Perdamaian.
"Komisi I DPR RI seutuhnya akan mendukung penuh langkah Pemerintah melalui Departemen Pertahanan (Dephan) dan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI) untuk pengiriman pasukan tersebut, termasuk juga mengupayakan anggaran bagi keperluan itu," katanya.
Sebagaimana dikatakan Theo L Sambuaga, ia juga mengakui, anggaran pertahanan kita memang minim. "Tetapi bagi kami di Komisi I DPR RI, ini bukan alasan untuk tidak berbuat kebaikan dan melaksanakan tanggungjawab demi perdamaian dunia dan juga peran diplomasi kita di pentas internasional," ujarnya.
Bagi Komisi I DPR RI, lanjutnya, mengirim Pasukan Penjaga Perdamaian merupakan hal yang sudah biasa bagi kita. "Sekarang ini salah satu pasukan kita pun sedang berada di Lebanon," ungkapnya.
Dalam kaitan terhadap perjuangan rakyat Palestina, menurutnya dan juga Theo L Sambuaga, RI tidak pernah goyah serta tetap mendukungnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
apa salah indonesia mengirim bantuan kalau soal ekonomi bukan karena terpuruk tapi kebanyakan di korupsi. ini rasional banget sebagai solidaritas kita mewakili bangsa indonesia.
Loe yang jangan emosional! kalo mau ngapa2in pake otak dulu! Lu tau gka utangnya indonesia tu udah berapa banyaknya?? bukan waktunya lagi untuk buang2 duit! di dalam negri aja masih kacau pake ngurusin negara lain!